spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Catatan Perjalanan ke Tuban (2): Layanan Kapal Bak Hotel Bintang Lima

PELAYARAN menggunakan KMP Dharma Ferry VII sangat menyenangkan, selain para awak kapal sangat ramah-ramah pelayanan prima bak hotel bintang lima pun diterapkan. Saat ambulans PWI Kaltim peduli mulai naik ke dalam lambung kapal berjenis kapal kargo penumpang (Ro-Ro) yang dibangun pada 1993 ini, diarahkan menuju ke titik yang terdekat dengan tangga jalan, agar mudah saat membawa pasien ke dek penumpang.

Sebelum memindahkan penumpang kru ambulans terlebih dahulu memastikan dimana tempat untuk pasien diposisikan, agar pasien juga nyaman penumpang lain juga tidak terganggu. Alhamdulillah, Saleh manager Area PT. Dharma Lautan Utama (DLU) Balikpapan me-isued-kan tiket di kelas VIP, sehingga saat lapor ke bagian Pelayanan di pusat informasi KMP Dharma Ferry VII langsung diberikan kunci kamar dengan meninggalkan deposit sebesar Rp 100.000.

Setelah ada kunci, petugas pun mengantarkan hingga ke kamar, dan menjelaskan petunjuk-petunjuk penggunaan fasilitas kamar yang memiliki fasilitas cukup lengkap. Ada TV, pendingin ruangan, kamar mandi juga dilengkapi dengan air panas, toilet pun cukup pencet tombol keluar air sendiri saat beristinja. Di kelas VIP kamar mandinya dilengkapi dengan bathtub, penumpang bisa berendam di air hangat.

BACA JUGA :  12 Tahun Ganbate: Latar Belakang yang Berbeda, Tetap Eksis

“Dijamin tidak menyesal naik kapal Dharma Ferry VII ini, Dengan harga tiket Rp 625.000, untuk kamar VIP berkapasitas 3 penumpang, harga Rp 575.000 untuk kamar kelas I juga 3 penumpang, kamar kelas II harga tiket Rp 525.000 kapasitas 4 penumpang dengan ranjang susun, sedangkan kelas ekonomi cukup Rp 445.000,” jelas Saleh, Branch Manager PT. DLU Balikpapan.

EVAKUASI PASIEN
Dengan piawai, Irawan kru medis ambulans PWI Kaltim Peduli memasang scoop Schecher untuk mengevakuasi pasien patah tulang punggung dari dalam ambulans menuju ke kamar.

Dengan alas ambal Malaysia yang diberikan pengurus PWI Kaltim peduli pasien mulai diposisikan dengan terlebih dahulu mengikat bagian-bagian tubuh agar tidak goyang dan antisipasi jatuh saat diangkat menggunakan scoop Schecher tersebut, karena harus naik tangga, belok di lorong yang sempit, sehingga memerlukan trik evakuasi yang sangat cermat.

Setelah semua siap, mulai membawa pasien menggunakan tangga jalan, namun karena tangga jalannya terlalu curam, kru ambulans pun sempat kepleset yang menyebabkan jatuh. Untung saja pasien masih tertopang di kaki sehingga tidak terjadi kefatalan.

BACA JUGA :  Satpol PP Optimalkan Turun Patroli dan Penyekatan untuk Tekan Penyebaran Virus Corona

Sesaat sesampai depan resepsionis, ABK langsung tanggap dan membantu mengangkat pasien ke dek 6 dimana posisi kamar kelas I – 208 berada harus menaiki tangga lagi. Dengan manuver pasien yang dibawa mengunakan scop Schecher tersebut berhasil diantar hingga atas tempat tidur dengan selamat.

Fasilitas ruang kelas 1 KMP Dharma Ferry VII.

JATAH MAKAN
Menggunakan KMP Dharma Ferry VII tidak perlu khawatir kelaparan. Selain service makan bagi penumpang yang berada di kelas diantarkan ke kamar masing-masing, sementara yang kelas ekonomi mengambil sendiri ke satu titik depan resepsionis, dan bagi pengemudi truk disediakan makan prasmanan.

Di Kapal juga dilengkapi dengan fasilitas juga terdapat kafetaria yang lengkap menyediakan nasi dengan berbagai varian lauk pilihan yang tentu dapat mengundang selera.

Juga terdapat toserba yang menyediakan berbagai snack jajanan hingga mainan anak-anak, dan tidak ketinggalan ada juga kafe yang siap dengan minuman panas dan mie instan siap saji.

Selain itu juga terdapat fasilitas mushala yang menampung lebih dari 200 jamaah, tak ketinggalan ada ruang hiburan yang menyajikan live musik, bisa bernyanyi bersama bersuka ria, sehingga tidak membuat jenuh pelayaran yang memakan waktu lebih 30 jam.

BACA JUGA :  Satpol PP Samarinda Akan Gencarkan Razia Miras di Bulan Ramadan

Pelayaran Balikpapan-Surabaya dengan KMP Dharma Ferry VII, Jumat 26 Agustus 2022 diberangkatkan dari Pelabuhan Semayang Balikpapan tepat pukul 24.00, molor 2 jam dari jadwal semua pukul 22.00. Walaupun jadwal semula juga sudah molor 15 jam, yang seharusnya diberangkatkan 07.00 Wita.

Dan sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ahad, 28 Agustus 2022 pukul 14.30 WIB, karena harus labuh jangkar terlebih dahulu menunggu antrian sandar kapal di palabuhan Tanjung Perak, sehingga waktu pelayaran lebih kurang 39 jam. (mun)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img