SAINGAPURA – Singapura akan mengubah cara mereka menangani pandemi COVID-19. Pemerintah setempat berencana untuk siap hidup bersama virus corona. Pernyataan Pemerintah Singapura tersebut berarti corona akan dianggap sama dengan penyakit endemik lain seperti flu.
Bahkan pemerintah Singapura nantinya tidak akan memasang target tak ada lagi penularan virus corona di negaranya. Pengunjung serta orang yang kontak dekat dengan kasus COVID-19 rencananya tak lagi dikarantina.
Namun, orang-orang yang mau bekerja atau pergi keluar rumah untuk belanja dan kegiatan lain akan dites terlebih dulu. Menurut Menteri Perdagangan Singapura, Gan Kim Yong, segala perubahan mendasar itu adalah bentuk new normal untuk hidup berdampingan dengan COVID-19.
“Kabar buruknya COVID-19 mungkin tidak akan pergi. Kabar baiknya mungkin kita akan hidup normal di tengah-tengah itu,” kata Gan seperti dikutip dari NZHerald. Ini berarti virus akan terus bermutasi dan dengan itu mereka bakal terus bertahan di masyarakat kami.
Singapura adalah satu dari sedikit negara yang berhasil menanggulangi penyebaran virus corona. Sampai saat ini Singapura hanya mencatat 62.530 kasus. Sebanyak 36 di antaranya meninggal dunia.
Sebelum mempertimbangkan pendekatan baru dalam menangani pandemi virus corona, Singapura memilih untuk memberlakukan pembatasan kegiatan demi mencegah meluasnya COVID-19. Di samping itu Singapura juga menutup perbatasan, melakukan pelacakan kontak hingga memperluas vaksinasi. (red)