SAMARINDA – Sebagai bagian dari persiapan Pilkada serentak di Kaltim, seluruh KPU Kabupaten dan Kota telah melalui fase penting dengan ditutupkan pendaftaran penyerahan surat dukungan bakal pasangan calon yang menggunakan jalur independen.
Anggota KPU Kaltim Suardi mengatakan, hingga ditutupnya pendaftaran, dari 10 kabupaten kota, ada 3 kabupetan kota yang tidak proses penyerahan syarat dukungan untuk calon independen. Yakni Paser, Kutai Timur dan Mahakam Ulu.
“Sementara tujuh kabupaten kota lainnya, KPU menerima penyerahan dukungan calon independen. Tapi ada yang harus dikembalikan karena tidak memenuhi jumlah minimal syarat dukungan,” beber Suardi.
Di Kabupaten Kutai Barat, bakal calon bupati Frederick Edwin bersama wakilnya H. Nanang Adriani, S. PKP. M.Si, telah menyerahkan dukungan sebanyak 15.806, melampaui syarat minimal 12.514 dari 12 kecamatan yang dibutuhkan. Status penyerahan dukungan mereka telah diterima.
Sementara di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan, kedua daerah ini gagal untuk memenuhi syarat minimal dukungan, sehingga status penyerahan dukungan dari bakal calon Riza Fahrizal dan Alfin Nasoruddin di Penajam Paser Utara, serta Joy Nashar Utamajaya dan Mayasusi Likovitasari di Balikpapan, dikembalikan.
Sementara itu, Kabupaten Berau mencatat dua pasangan calon statusnya diterima. Edy Triyono Sumartadi dan KH Masrur S.Ag serta Sonya Rita dan Burhanuddin masing-masing telah mendapatkan dukungan yang diserahkan, dengan jumlah yang juga melebihi batas minimum yang diperlukan.
Di sisi lain, Kabupaten Kutai Kartanegara menunjukkan antusiasme politik yang tinggi dengan dukungan sebanyak 42.000 yang diserahkan oleh Ir. Awang Yacoub Luthman dan H. AKHMAD ZAIS H.R.H. Proses pemeriksaan masih berlangsung.
Kota Samarinda dan Kota Bontang juga tidak ketinggalan. Di Samarinda, Dr. H. Andi Harun dan H. Syaparudin berhasil mengumpulkan dukungan sebanyak 48.934 dari 10 kecamatan. Sedangkan di Bontang, Basri Rase dan H. Chusnul Dhihin juga statusnya diterima dengan 16.010 dukungan yang berhasil dikumpulkan. (MK)
Editor: Agus Susanto
