BONTANG – Sebanyak 144 calon jamaah haji (calhaj) Bontang ditambah satu orang Tenaga Kesehatan Haji Daerah (TKHD) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, dan satu orang Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD), dipastikan gagal berangkat ke tanah suci. Hal tersebut menyusul terbitnya Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 660 tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H/2021 M.
Diketahui, ini merupakan kali kedua mereka gagal berangkat lantaran pandemi Covid-19 yang melanda dunia. “Alasannya karena masih dalam situasi pandemi covid-19,” ujar Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Bontang, Najmudin Tamini saat dikonfirmasi, Kamis (3/6/2021).
Padalah sebelumnya, meski belum ada kabar kepastian berangkat, Kemenag Bontang telah melaksanakan manasik haji tahun ini baik secara online, maupun offline atau tatap muka. Bahkan sebagai salah satu ikhtiar, kata Najmudin, seluruh calhaj tahun ini telah divaksin Covid-19.
BERHARAP BERANGKAT TAHUN DEPAN
Kembali gagalnya berangkat ke tanah suci tahun ini untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima tersebut, membuat sejumlah calhaj berpasrah. Seperti yang dirasakan Darna, salah satu calhaj asal Kelurahan Loktuan. Darna mengaku, dirinya sudah mendaftarkan haji sejak 2011 lalu. Kemudian mendapat jatah berangkat pada 2020 lalu, namun harus gagal lantaran pandemi covid-19. Tahun ini pun kegagalan kembali dia rasakan. “Ya mau bagaimana lagi, sudah begitu takdirnya. Saya hanya bisa berpasrah,” ucapnya.
Hal senada juga diutarakan Chusnul Dhihin. Salah seorang pengusaha ayam tersebut mengaku hanya bisa berpasrah atas keputusan ini. Dirinya mengaku, sudah mendaftarkan diri untuk berangkat haji pada November 2011 lalu. “Kita berdoa semoga pandemi segera berlalu dan tahun depan bisa melaksanakan haji secara normal,” harapnya. (bms)
