SAMARINDA – Pekan olahraga provinsi (Porprov) Kaltim bakal digelar di Berau November 2022 mendatang. Namun sejumlah permasalahan seperti jumlah cabor yang dipertandingkan belum ditetapkan.
Hal ini diungkapkan Rusman Yaqub, anggota Komisi IV DPRD Kaltim, usai rapat dengar pendapat bersama PB Porprov VII Berau, Dispora Kaltim dan KONI Kaltim, Rabu (15/6/2022). Rusman menyebutkan, ada 36 cabor akan dipertandingkan dalam Porprov Berau. Namun apa saja cabor yang dimaksud belum ditetapkan oleh KONI Kaltim.
“Komisi IV meminta kepada PB Porprov dan KONI Kaltim supaya mengakomodasi suara-suara dari cabang-cabang olahraga yang merasa tidak ditampung supaya terakomodasi. Tapi memang persoalan utamanya adalah karena keterbatasan anggaran,” ucapnya.
Rusman mengakui permasalahan anggaran menjadi persoalan pelaksanaan Porprov tahun ini. Pasalnya bantuan yang mengalir dari Pemprov Kaltim sifatnya hibah, bukan Bantuan Keuangan. Untuk itu, ia menganggap, setelah Porprov VII di Berau formula baru harus diterapkan dengan menunjuk lebih dari satu kabupaten/kota sebagai tuan rumah.
“Maka itu kedepan lebih baik kita bagi, misalnya ada 61 cabor, mungkin bisa di 3 kabupaten/kota. Disesuaikan dengan jumlah (cabor) yang ada. Supaya lebih ringan dan merata, semua bisa jadi penyelenggara. Seperti konsep PON sekarang ‘kan begitu,” tandasnya.
Sementara, Ketua Harian PB Porprov VII Kaltim, Gamalis menjelaskan, persoalan jumlah cabor yang dipertandingkan ditetapkan berdasar alokasi anggaran.
Kemudian venue yang disiapkan berdasar jumlah cabor yang dipertandingkan. Untuk itu,
Wakil Bupati Berau ini mengharapkan KONI Kaltim segera menetapkan jumlah cabor yang siap berkompetisi di Porprov.
“Sebelumnya 63. Terkait APBD rencananya ketika turun mengikuti jumlah cabor. Kepastian anggaran berupa hibah Rp 50 miliar dari provinsi, dari Kabupaten Berau sebanyak Rp 350 juta (tahun 2021), dan Rp 2 miliar dari APBD murni 2022,” terangnya.
“Juni ini harus diputuskan berapa cabornya. Ketika sudah ada, opsi venue itu akan mengikuti,” pungkasnya.(eky)
