SAMARINDA – Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur semakin memanas seiring Demokrat melabuhkan dukungan kepada sosok Isran Noor dan Hadi Mulyadi. Awalnya Demokrat sebagai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pemilihan Umum (Pemilu) lalu diperkirakan akan mengusung Rudy Mas’ud dan Seno Aji, sayangnya itu tidak terjadi.
2 kursi dari 11 kursi minimal untuk persyaratan Presidential Threshold Pilgub membuat Isran-Hadi punya modal berkontestasi. Sebelumnya Rudy-Seno telah mengumpulkan 44 kursi dari 6 partai, yaitu, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, PPP dan PAN.
Kini tersisa PDI Perjuangan (PDIP) yang memiliki 9 kursi parlemen terpilih 2024. Pengamat Politik, Jamal Amin menyatakan bahwa Isran harus bisa meyakinkan PDIP untuk mendukung dirinya.
“Hanya dengan cara itu ia bisa memenuhi syarat pencalonan,” ucap akademisi Universitas Mulawarman (Unmul) tersebut.
Menurutnya, keputusan Isran kembali menjadi kader Demokrat setelah sempat melalang buana di beberapa partai, sebagai keputusan yang tepat. Sehingga Isran dapat meluluhkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat memilih dirinya.
“Bisa jadi faktor penentunya adalah itu,” terusnya.
Lagipula menurut Jamal, Demokrasi yang sehat perlu ditandai dengan kompetisi dari dua bahkan tiga paslon. Dengan sempat tersiar kabar adanya kotak kosong, malah membawa kemunduran kepada budaya politik Kaltim itu sendiri.
Artinya, masyarakat hingga partai tidak mampu melahirkan kader pemimpin. Padahal tugas utama partai adalah melahirkan kader.
Syukurnya, kemungkinan itu semakin tipis. Namun semua belum bisa dipastikan sampai PDIP memberikan surat rekomendasi kepada sosok Isran-Hadi. Walaupun sinyal dukungan ke Isran-Hadi semakin kuat akibat dukungan dari ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PDIP, Safaruddin.
“Masyarakat harus bijak dalam menentukan pilihan,” imbau dosen senior Ilmu Pemerintahan itu.
Rudy Mas’ud memborong partai, namun kesempatan untuk Isran akhirnya tidak tertutup sepenuhnya. Untuk itu, Jamal menilai masyarakatlah yang memiliki peran penting setelah ini.
“Masyarakat tentunya bisa menilai dua sosok tersebut. 5 tahun Isran menjabat serta 5 tahun pula Rudy Mas’ud menjadi anggota DPR RI,” terangnya.
Pilgub Kaltim semakin menarik dengan hadirnya dua paslon. Jamal berharap PDIP benar-benar menjatuhkan pilihan kepada Isran, sebab sekali lagi, kotak kosong tidak seharusnya ada di Pilgub Kaltim.
Pewarta: Khoirul Umam
Editor : Nicha R