UJOH BILANG– Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh turun langsung menyalurkan paket bantuan kepada korban banjir di Kampung Long Lunuk, Kecamatan Long Pahangai dan sekitaranya. Seremoni penyerahan bantuan dipusatkan di Balai Adat Long Lunuk, Rabu (21/9/2022). Dalam kesempatan itu, bupati beserta jajaran didampingi Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan berkeliling kampung menyemangati berbagai elemen masyarakat agar terus melanjutkan aktivitas sehari-hari.
Dari Lamin Adat Long Lunuk, bupati beserta rombongan berjalan kaki menuju sebuah masjid yang berada di Samping Bandara Datah Dawai. Air bah sempat merendam lantai bangunan kayu dengan fondasi setinggi lutut pria dewasa ini. Di sana, bupati memberikan bantuan kepada pengurus rumah ibadah.
Kunjungan berlanjut ke Gereja Katolik Santo Yohanes Pembaptis Long Lunuk beberapa ratus meter dari bandara. Di sana, rombongan melihat sejumlah kerusakan akibat banjir. Pengurus gereja melaporkan banjir merendam hingga setinggi dada orang dewasa. Tingginya genangan dikarenakan lokasi gereja yang yang lebih rendah dibandingkan bandara. Selain memberikan bantuan, bupati meminta agar diinvetarisasi kerusakan agar bisa diperbaiki.
Tinjauan di kampung itu dilanjutkan ke Kelompok Bermain Abdi Mulia. Di antaranya puing-puing mainan anak usia dini yang berserakan terendam banjir, bupati menyemangati perwakilan pengajar. Tak lupa, bupati memberi semangat dan memberi bantuan.
Lokasi terakhir yang dikunjungi adalah SDN 005 dan SMPN 2 Kampung Long Lunuk. Bangunan itu berada dalam satu kompleks di depan Kelompok Bermain Abdi Mulia. Terlihat masih ada sisa-sisa kerusakan akibat banjir yang diperkirakan setinggi 2-3 meter di fasilitas sekolah tersebut.
Beberapa peralatan elektronik seperti komputer, printer termasuk ratusan buku pelajaran lainnya sempat terendam banjir. Deretan buku-buku yang terendam dan masih bisa terselamatkan terlihat dijemur di depan ruang kelas.
Dalam kunjungan kali ini, bupati sengaja membawa dinas dan badan terkait agar bisa menyerap aspirasi dan segera menemukan solusi penanganan pasca-banjir. Selain kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahulu, Bupati juga dinas lain seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan dinas lainnya segera menginventarisasi kerusakan agar segera diperbaiki.
“Hari ini kami datang lengkap. Ini sebagai wujud dukungan kami kepada warga Long Lunuk dan sekitarnya agar mencari solusi jangka panjang penanganan pasca-banjir,” kata Bupati kepada warga di Lamin Adat Long Lunuk.
Dalam kesempatan itu, bupati juga memohon maaf kepada warga karena belum bisa datang dan segera menyalurkan bantuan pasca banjir 9-10 September lalu. Hal ini dikarenakan kondisi medan yang berat.
Jalur darat dari ibu kota Mahulu ke Long Pahangai rusak parah dan tergenang banjir. Sementara jalur air, arus di hulu Sungai Mahakam begitu deras. Belasan jeram berubah menjadi ganas, sulit dilalui dan mengancam nyawa.
Di sisi lain, BPBD Mahulu juga kesulitan menghimpun logisitik di Mahulu. Stok terbatas. BPBD Mahulu terpaksa mencari stok dari Samarinda dan harus dikirim melalui jalur sungai yang memakan waktu berhari-hari. Atas segala kendala itu, bupati memohon maaf kepada para korban banjir.
“Semoga bantuan ini bisa meringankan beban warga pasca banjir,” ujar bupati disambut tepuk tangan warga. Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan yang ikut dalam kunjungan juga ikut menyemangati warga. Politikus Partai Gerindra ini mengapresiasi dukungan segenap elemen masyarakat di Mahulu dan Pemkab Mahulu yang bersolidaritas bergandengan tangan membantu para korban banjir.
Novita juga mengajak warga bergotong royong membersihkan fasilitas umum dan kembali menjalankan aktivitas ekonomi dan pertanian agar kehidupan berangsur-angsur normal.
“Mari bergandengan tangan. Ayo semangat bersihkan fasilitas umum dan tetap semangat kembali ke ladang,” tutup Novita.
Kepala BPBD Mahulu Agus Dermawan berharap bantuan bisa mengurangi beban warga. Memimpin badan yang baru terbentuk 11 April 2022 lalu di Mahulu, Agus bertekad menguatkan pencegahan, penanganan dan pasca-bencana di masa depan.
“Kami akan terus berbenah agar maksimal membantu kedaruratan,” ujarnya.
Petinggi Kampung Long Lunuk Baru, Hendrikus Juk mengungkapkan, banjir tahun ini adalah yang terparah dalam 40 tahun terakhir. Ketinggian banjir di perkampungan mencapai 3 meter. 122 kepala keluarga di Long Lunuk dan 174 kepala keluarga di Long Lunuk Baru terdampak banjir. Beberapa hari aktivitas sekolah dan layanan publik lainnya terhenti. Ketika kejadian, mayoritas warga sedang di ladang menanam padi.
“Kami berterima kasih kepada BPBD dan Pemkab Mahulu yang tanggap membantu menangani pasca banjir,” ujar Hendrikus Juk. (adv)