SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pendidikan Kutim dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2022 mengalokasikan sekitar Rp 10 miliar untuk program beasiswa pelajar dan mahasiswa Kutim. Bantuan pendidikan itu diberikan kepada sekitar 4.200 siswa dan masing-masing menerima Rp 750.000, selain peserta Program Indonesia Pintar (PIP).
“Target kita untuk mahasiswa itu ada 323 penerima, dengan total APBD perubahan tahun 2022 sekitar 10 miliar,” ujar Plt Kepala Disdik Kutim, Irma Yuwinda saat ditemui usai peluncuran program beasiswa pelajar dan mahasiswa, Senin (17/10/2022) di Gedung Serba Guna (GSG) Pemkab Kutim.
Dia mengatakan, beasiswa stimulan siswa SMP tahun 2022 dalam APBD murni ada 1.200 penerima siswa, selain peserta PIP yang mana konsepnya sama dengan SD. Beasiswa bagi siswa pelajar dibagi menjadi 2 bagian, yakni kategori prestasi akademik dan non-akademik.
“Program beasiswa ini merupakan program team work dari Bidang Kesra, Setkab, Disdik serta Bappeda dan support penuh dari Badan Pengelola Beasiswa Kaltim Tuntas,” papar Irma.
Irma menambahkan Beasiswa Kutim Tuntas untuk mahasiswa ada 186 penerima, masing-masing menerima Rp 35 juta per orang tergantung semester atau perkuliahan yang sudah dijalani. “Beasiswa stimulan mahasiswa yang pemberiannya hanya satu kali untuk penunjang operasional dalam masa perkuliahan,” sebutnya.
Sementara Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyebutkan program yang diulang kembali bahwa Kutim sangat menghargai bidang pendidikan. “Saya ingin mengembalikan program yang menjadi kebanggaan pemerintah dan menjadi kebutuhan masyarakat dan para guru,” sebut Ardiansyah.
Orang nomor satu di Kutim itu menjelaskan program ini salah satu bentuk komitmen pemkab meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya menyiapkan masa depan anak-anak Kutim mewujudkan diri sebagai generasi penerus pembangunan.
Sementara, Kepala Badan Pengelola Beasiswa Kaltim Tuntas, Imam Hidayat menyebut program Kutim Tuntas ini sangat bersinergi dengan program pemerintah provinsi. Ia menyebutkan dengan adanya program beasiswa akan meningkatkan SDM dari daerah itu sendiri.
“Disamping akan meningkatkan SDM, pemberian beasiswa juga akan membantu mahasiswa yang berprestasi namun kurang mampu dalam perekonomian,” sebut Imam.
Imam menambahkan seleksi beasiswa yang akan diterapkan Kutim adalah dengan sistem online. “Sistem ini sangat tepat karena tidak ada tatap muka dengan panitia seleksi jadi akan mengurangi atau menghilangkan unsur KKN, jadi tidak ada lagi kata titip-titip. Dengan sistem ini juga akan terjadi transparansi,” tutup Imam. (ref)