KUTAI BARAT – Bupati Kutai Barat FX Yapan mengukuhkan 40 pengurus Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) dari delapan kampung di Kecamatan Sekolaq Darat, Jumat (15/11/2024).
Acara yang berlangsung di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kampung Sekolaq Joleq ini juga diisi dengan peresmian berbagai proyek yang bersumber dari Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Kampung (ADK), serta penyerahan bantuan secara simbolis kepada masyarakat.
Camat Sekolaq Darat, Suwila Erpina, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para pengurus BPK yang baru dikukuhkan. Ia berharap mereka dapat menjalankan amanah dengan baik, khususnya dalam menyerap aspirasi masyarakat dan mendorong kemajuan kampung.
Menurut Suwila, dari 8 kampung di Kecamatan Sekolaq Darat, 6 telah berstatus mandiri, yakni Sekolaq Darat, Sekolaq Joleq, Sekolaq Oday, Sumber Bangun, Sumber Rejo, dan Srimulyo. Dua kampung lainnya, Sekolaq Muliaq dan Leleng, berstatus maju.
Ia juga memastikan tidak ada warga yang tergolong miskin ekstrem di kecamatan tersebut, berdasarkan verifikasi data tahun 2024.
“Ini menunjukkan kemajuan ekonomi di wilayah kita berkat dukungan program pembangunan dari pemerintah kabupaten,” ujarnya.
Dana Desa yang dialokasikan untuk ketahanan pangan sebesar 20 persen telah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan produktif. Di antaranya, Sekolaq Joleq : Pembelian pupuk, pakan ternak ayam, dan pakan ikan. Sumber Rejo dan Srimulyo : Pembelian sapi. Sekolaq Darat : Pembelian anak babi dan mesin pencacah rumput. Sumber Bangun : Pembelian bibit ikan, kolam ikan, dan pakan ikan. Sekolaq Oday : Pembukaan lahan pertanian, demplot jagung, bibit ayam, kandang ayam, dan pakan ayam. Leleng : Percetakan sawah.
“Kegiatan-kegiatan ini jika dikembangkan dengan baik, saya yakin akan meningkatkan perekonomian masyarakat secara signifikan,” kata Suwila.
Dalam kesempatan ini, Suwila juga melaporkan keberhasilan dalam menurunkan angka stunting di Kecamatan Sekolaq Darat. Disebutkan, pada tahun 2023 tercatat 45 balita (13,47 persen dari 334 balita yang hadir di Posyandu). Sedangkan tahun 2024, ada 35 balita (9,53 persen dari 367 balita yang hadir di Posyandu).
Penurunan ini menjadikan Kecamatan Sekolaq Darat keluar dari kategori lokus stunting. Namun, Suwila menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya menekan angka stunting, terutama di kampung-kampung yang masih memiliki persentase di atas standar nasional.
Upaya yang dilakukan meliputi Rapat koordinasi dan rembuk stunting, Penganggaran Dana Desa untuk program penurunan stunting, Pemberian makanan lokal, imunisasi lengkap, vitamin A, obat cacing, dan tablet tambah darah.
Kemudian, Pemeriksaan pertumbuhan balita dan ibu hamil secara berkala, Edukasi calon pengantin serta pendampingan keluarga yang berisiko stunting.
Suwila mengucapkan terima kasih kepada Bupati FX Yapan atas dukungan dan bimbingannya selama ini. Ia menilai pembangunan yang dilakukan selama masa jabatan Bupati FX Yapan telah membawa perubahan signifikan bagi Kecamatan Sekolaq Darat, terutama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Keberhasilan dan pencapaian yang telah diraih memberikan dampak positif yang besar, tidak hanya bagi Kecamatan Sekolaq Darat tetapi juga bagi Kutai Barat secara keseluruhan. Kami siap melanjutkan kerja sama untuk membangun kampung dan kecamatan menuju masa depan yang lebih baik,” tutup Suwila. (adv-diskominfo-kubar).
Pewarta : Ichal
Editor : Nicha R