spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bupati Bonifasius Ajak Warga Dukung Pembangunan TPA di Mahulu

UJOH BILANG – Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh meminta warga mendukung rencana pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Mahulu.

Bupati meminta warga tak perlu khawatir dampak negatif pembangunan TPA. Sebab, proses penentuan lokasi sampai metode pemrosesan sampah sudah dan akan melalui kajian akademis sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

Saat ini Pemkab Mahulu tengah melakukan survei pemilihan lokasi TPA di Mahulu. Kajian akademis dibuat Dinas Lingkungan Hidup Mahulu bekerja sama dengan 8 akademikus dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang tergabung Unit Layanan Strategis Percepatan Pembangunan dan Inovasi Daerah (ULS-PPID) Universitas Mulawarman.

Draf laporan akhir Survei Pemilihan Lokasi TPA Sampah Kabupaten Mahakam Ulu itu diseminarkan, Kamis (1/12/2022) di Ruang Rapat Bappelitbangda Mahulu. Ada dua titik calon TPA Sampah yang dikaji, yakni titik Tukung Kuleh dan Long Melaham.

Kedua titik lokasi berada di dalam kawasan kampung Long Melaham, Kecamatan Long Bagun. Direncanakan TPA Sampah ini akan melayani sampah asal beberapa kampung di Kecamatan Long Bagun.

Bupati Bonifasius menilai upaya pembangunan TPA Sampah di Mahulu merupakan bagian menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan berkelanjutan. Bupati tak ingin warga Mahulu terkena penyakit akibat sampah dibuang sembarangan. Termasuk menciptakan estetika kota.

“Tolong kepada pemerintah kampung dan warga di Long Melaham mendukung upaya ini. Pemerintah tidak akan membunuh masyarakat. Makanya kita cari tempat khusus memproses sampah,” kata Bupati Bonifasius Belawan Geh ketika mengikuti pemaparan draf laporan akhir Survei Pemilihan Lokasi TPA Sampah Kabupaten Mahakam Ulu.

Permohonan dukungan ini disampaikan langsung kepada Sekretaris Kampung Long Melaham, Kanisius Karel yang hadir dalam seminar hari itu. Bupati menilai, di usianya yang ke-9, Kabupaten Mahulu sangat membutuhkan TPA Sampah terintegrasi dengan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di kampung.

Di tahap awal dimulai dari kampung-kampung di sekitar ibu kota kabupaten. TPA di pusat ibu kota kabupaten menjadi hal yang penting seiring pertumbuhan kota di masa mendatang. Mengingat,  daya tampung Tempat Pembuangan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) di Sebenaq. TPS3R ini dinilai kurang representatif menghadapi pertumbuhan penduduk dan volume sampah di masa depan.

“Kita harus bersikap bijak. Kalau Long Melaham bisa bantu lokasi TPA, pemilik lahan dan hasil kajian tidak masalah, saya minta warga legowo,” kata Bupati lagi. “Kalau TPA di Long Melaham aman bagi warga setempat, tidak ada salahnya,”.

Sekretaris Kabupaten Mahulu, Stephanus Madang juga meminta warga bijak menyikapi rencana ini. Ada banyak pengalaman di daerah lain. Sampah jika diolah dengan berkelanjutan bisa menjadi berkah bagi warga sekitar dan lingkungan hidup.

Sebagai contoh TPA di Balikpapan. Sejak dari rumah tangga, warga sudah diajak memilah sampah organik, non organik dan sampah B3. Ketika masuk di TPA, sampah itu diproses sedemikian rupa hingga menghasilkan kompos dan berbagai bahan kerajinan bernilai ekonomis. Bahkan, air lindi–hasil pembusukan sampah organik yang mengandung gas methane bisa digunakan sebagai bahan bakar energi terbarukan

“Kita harus ubah cara pandang terhadap sampah. Sampah bukan hal yang menyeramkan. Tapi, bisa dikelola dengan baik dan menghasilkan keuntungan bagi lingkungan dan warga setempat,” kata Madang di dalam seminar. (kk/adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti