Beranda BONTANG Bunuh Diri Bukan Solusi

Bunuh Diri Bukan Solusi

0

Hidup di zaman modern ini banyak pasang surutnya. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini. Sebagian orang mengatakan, hidup di zaman sekarang sungguh sulit, saat dunia di sekitar kita berubah sangat cepat, jika kita tidak bisa mengikutinya, maka kita akan terseret ke dalam kesulitan. Banyak orang karena tidak mampu menahan kesulitan, dan permasalahan, mereka mengalami depresi atau sebagian terpaksa dirawat di rumah sakit.

Saat diterpa kesulitan, saat kita kehilangan orang yang kita cintai, saat tekanan finansial/ekonomi sedemikian menekan kita, saat penyakit mendatangi kita, saat kita lemah dan gagal menyelesaikan masalah, bagaimana bisa kita menghadapinya?  Jika lemah iman, solusi pintas pun ditempuh… Bunuh diri… Astaqfirullah…

Yap, bunuh diri menjadi fenomena gunung es. Padahal bunuh diri adalah larangan dan dosa besar. Jika kita lihat di tahun 2018 WHO mencatat, secara global angka bunuh diri meningkat 60 persen dalam kurun 45 tahun. Di 2014, WHO memetakan permasalahan individu sampai mengambil langkah mengakhiri hidupnya. Dimana sebanyak 75 persen bunuh diri terjadi di negara sosial ekonomi rendah, dan menengah.

Namun angka itu tergolong rendah di kalangan kaum Muslim. Angkanya hanyalah sepersekian dari tingkat bunuh diri di negeri-negeri Barat dan juga jauh lebih rendah daripada yang terjadi di kebanyakan negara berkembang non-Muslim. Meski demikian di Indonesia, justru angka bunuh diri tergolong rendah dibandingkan 11 negara di Asia lainnya.

Pakar Keperawatan Jiwa Universitas Indonesia Prof. Achir Yani Syuhaimie Hamid mengatakan, relatif rendahnya angka itu dibandingkan negara lain di Asia, disebabkan masyarakat Indoneisa yang memiliki tingkat religi yang tinggi.

“Bunuh diri di kita rendah, namun kriminal membunuh yang justru tinggi. Di Jepang cukup tinggi, kalau tidak salah ada 75 kasus bunuh diri setiap bulan,” sebut Prof Achyar Yani Syuhaimie Hamid kepada rri.co.id.

Prof Achyar mengatakan penyebab bunuh diri rata-rata faktor depresi yang tinggi. Cara mengatasi adalah mencurahkan isi hati atau perasaan.

“Bunuh diri akibat paling serius jika depresi tidak diatasi. Bunuh diri merupakan fenomena managis butuh bantuan. Bunuh diri menjadi solusi terakhir mereka pilih ketika tidak ada solusi lain,” kata Prof. Achir

BUNUH DIRI BUKAN SOLUSI
Sungguh, ketika seseorang menghadapi suatu permasalahan, akal yang sehat tentu akan setuju bahwa bunuh diri bukanlah solusi dari permasalahan tersebut. Apapun permasalahannya, selama-lamanya bunuh diri bukanlah solusi. Bunuh diri hanyalah bentuk lari dari permasalahan, bahkan justru ia akan menambah permasalahan-permasalahan yang lain bagi orang yang ditinggalkannya.

Padahal setiap masalah yang kita hadapi dalam hidup itu pasti ada solusinya. Karena Allah Ta’ala tidak akan membebani sesuatu kepada kita kecuali masih dalam batas kemampuan kita. Allah Ta’ala berfirman:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al Baqarah: 286).

Dan solusi dalam permasalahan hidup itu pasti akan bisa didapatkan jika kita kembali kepada Allah, kembali kepada agama, mendekatkan diri kepada Rabb kita dengan menjalankan berbagai ketaatan dan menjauhi segala larangan. Karena demikianlah janji Allah Ta’ala. Ia adalah sebaik-sebaik penepat janji:

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar” (QS. Ath Thalaq: 2).

BUNUH DIRI BUKAN MENGAKHIRI HIDUP
Percayalah kematian bukanlah akhir. Bahkan ia adalah awal kehidupan akhirat yang lebih kekal. Bukankah Allah Ta’ala penuh cinta berpesan bahwa :

“Akhirat itu lebih baik dan lebih kekal” (QS. Al A’la: 17).

Maka orang yang bunuh diri sesungguhnya berpikiran pintas, pendek dan dangkal dengan beranggapan bahwa jika ia mati maka berakhirlah semuanya. Justru kehidupan setelah kematian itu adalah kehidupan sesungguhnya yang lebih kekal lebih berat. Jika seseorang yang tidak memiliki bekal yang cukup untuk akhiratnya lalu ia mengakhiri hidupnya di dunia dengan dosa besar, yaitu bunuh diri, maka ia meninggalkan masalah yang jauh lebih kecil di dunia (jika dibandingkan dengan masalah di akhirat), lalu menghadapi masalah yang lebih besar dan lebih berat di akhirat.

Sungguh sadarilah bahwa kesulitan adalah bagian dari kehidupan setiap orang, karena di seluruh dunia banyak manusia menghadapi kesulitan yang berbeda. Namun Islam mengajarkan jalan keluar bagi semua manusia tak terkecuali umat Muslim. Setiap kesulitan tentunya ada jalan keluar untuk melewatinya. Nah dibawah ini ada beberapa cara untuk menghadapi kesulitan agar hati kita menjadi lapang yakni :

PERBAIKI SALAT LIMA WAKTU
Percayalah, cara terbaik untuk terhubung dengan Allah adalah salat dan berdoa, minimal lima kali setiap hari. Sambil berdoa berserah diri, bersungguh-sungguh agar semua masalahmu didengar oleh Allah. Fokuslah dalam ibadah dan berdoa untuk mendapatkan ketenangan dari semua masalah yang sedang dihadapi. Karena salat dan dekat dengan-Nya adalah sumber ketenangan yang tak tergantikan oleh apapun. Dengan banyaknya masalah yang kita hadapi, yakinlah adalah bentuk kasih saying Allah agar kita dekat dengan-Nya.

MEMBACA AL-QUR’AN DAN PAHAMI ARTINYA
Sungguh paksakan dirimu untuk berdekatan dengan Al-Qu’ran, temukan mutiara keteduhan di dalamnya. Percayalah, dengan membaca Al-Qu’ran beserta terjemahan akan memberikan pengetahuan dan solusi untuk masalah-masalah yang kita hadapi. Selain itu membaca Al-Qu’ran dapat membuat hati kita menjadi lebih tenang, dan membaca Al-Qu’ran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.

CURHAT DAN DOALAH PADA ALLAH
Yakinlah, Allah yang Maha Penyayang adalah tempat sebaik-baiknya kita menumpahkan seluruh curhat kita. Jika kita tidak memiliki siapa pun untuk berbagi masalah atau dirimu tidak nyaman melakukannya, cobalah untuk cerita kepada Allah, karena Dialah yang Maha Pemurah lagi Penyayang.

Bebaskan semua perasaan dan ketegangan dirimu kepada-Nya dengan bantuan doa penuh harap dan keikhlasan pada-Nya. Sungguh Allah Maha Mendengar, bahkan sebelum kita curhatkan Allah mendengar isi hati kita.

PERBANYAK SEDEKAH
Perbanyak sedekah, akan memudahkan jalan hidup kita. Jadilah jiwa pemurah dan mudah bersedekah, karena ia akan membukakan pintu rezeki dalam bentuk apapun. Maka kembangkan kebiasaan untuk beramal dalam bentuk apa pun yang memungkinkan. Baik itu uang tunai, pakaian atau kebutuhan pokok lainnya. Berikan bantuanmu bagi orang-orang yang membutuhkan. Bantuan tidak hanya berupa uang, tetapi Allah akan menghitung setiap tindakan bantuan yang telah kamu berikan, dengan balasan yang berlipat ganda dan ketenangan hati yang tak tergantikan.

Dengan demikian sungguh, kesulitan adalah ujian dari Allah yang tidak dapat dicegah. Yakinlah, untuk melewati situasi sesulit apapun, tetaplah setia dengan kehendak Allah. Jangan kehilangan harapan di masa sulit, ini semua akan berlalu dan hari yang lebih baik akan segera datang. (**)

Catatan : Muthi’ Masfu’ah, A.Md, CN NLP
(Direktur Pelaksana Harian Rumah Kreatif Salsabila Kaltim, Penulis, Trainer dan Koordinator ABI Literasi Kaltim)

 

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version