spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Buku Inovasi Layanan Cap Jempol Diapresiasi Bupati Ardiansyah

SANGATTA –  Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menyosialisasikan Buku Inovasi Layanan Cap Jempol (Cara Pelayanan Jemput Bola Warga Belajar Program Pendidikan Non Formal) dan sekaligus launching web aplikasi cap jempol di Gedung Wanita di Kawasan Bukit Pelangi, Selasa (2/1/2024) pagi. Kegiatan itu turut dihadiri oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Ketua TP-PKK Kutim Siti Robiah, Kapus Latbang KADOD LAN RI Samarinda Muhammad Aswad, Kadisdik Mulyono, Kepala DPMDes Yuriansyah, Plt DPPKB Ronny Bonar Siburian, Para Camat, Bunda PAUD se-Kutim dan undangan lainnya.

Ditemui usai acara, Bupati Ardiansyah Sulaiman mengatakan inovasi yang dikembangkan oleh Disdikbud Kutim di bidang PAUD dan PNF sangat luar biasa. Apalagi mereka juga memberikan apresiasi kepada orang-orang yang memang berprestasi di bidang PAUD ataupun terciptanya Buku Inovasi Layanan Cap Jempol.

“Mulai dari Bunda PAUD desa dan kecamatan mereka pun menyampaikan sangat antusias terkait dengan kegiatan ini. Sehingga kita juga harus memberikan apresiasi yang luar biasa. Tak kalah penting, terkait dengan aplikasi cap jempol. Menunjuk betapa seriusnya cap jempol ini melayani masyarakat di bidang pendidikan non formal,” kata Ardiansyah.

Ditambahkan dirinya, masyarakat yang memang harus mengambil ijazah paket A,B dan C itu juga dikerjakan oleh bidang PNF. Dengan aplikasi yang baru dilaunching tentu sangat mempermudah masyarakat untuk menikmati layanannya.

“Saya berterima kasih kepada Pak Junaidi yang menggagas program ini,” ucapnya.

Sekadar diketahui Buku Inovasi Layanan Cap Jempol ditulis oleh Achmad Junaidi, Rahmat Suparman dan Fajar Iswahyudi. Selain kegiatan itu juga dirangkai dengan memberikan apresiasi penghargaan kepada Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Organisasi Mitra (Ormit), Dunia Usaha Dunia Industri (Dudi) dan Bunda PAUD.

Sementara itu, Kepala Bidang PAUD dan SNF Disdikbud Kutim Achmad Junaidi mengutarakan dalam Buku Inovasi Layanan cap Jempol berisi enam bab. Menceritakan keberhasilan dan perjalanan cap jempol di Kutim.

“Intinya buku ini berisi tentang cara pelayanan jemput bola. Pelayanan kepada masyarakat dalam dunia pendidikan khususnya kesetaraan,” ucapnya.

Dirinya menjelaskan, kegiatan ini melibatkan hampir ratusan orang secara langsung maupun online. Di antaranya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), dan Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF).

“Jadi harapannya ilmu yang didapatkan agar direalisasikan ke masyarakat. Untuk itu serap ilmu yang sudah diberikan dengan baik,” tambahnya.

Sebelumnya Kadisdikbud Kutim Mulyono, menegaskan bahwa pendidikan formal maupun non formal, menjadi prioritas utama di daerah ini. Pasalnya dapat memberikan pendidikan non formal kepada anak-anak yang terlanjur putus sekolah, sehingga mereka tetap mendapatkan bekal untuk masa depan.

“Kami terus mendorong agar anak-anak yang terlanjur putus sekolah tetap mendapatkan pendidikan melalui sistem non formal. Kerja sama antar semua pihak sangat diperlukan untuk mencerahkan masa depan anak bangsa di Kutim,” terangya.

Dengan memberikan akses pendidikan nonformal, Disdikbud Kutim juga berupaya memperkenalkan konsep-konsep pembelajaran terkini, sesuai dengan kebutuhan pendidikan saat ini. Masyarakat diharapkan dapat mengikuti perkembangan dan mengenal konsep-konsep pembelajaran yang terupdate.

“Posisi kami adalah membantu dan menjembatani masyarakat Kutim agar mendapatkan pendidikan yang layak. Melalui pendidikan non formal, kita berupaya menghilangkan kegelapan dalam pemikiran dan memberikan cahaya untuk masa depan yang lebih cerah,” pungkas Mulyono.(Rkt)

16.4k Pengikut
Mengikuti