Pelaku Baru 3 Bulan Bebas dari Penjara, Ditangkap, Diduga Pura-pura Gila
BENGALON – Pembunuhan sadis terjadi di kilometer 106 Desa Tepian Indah, Bengalon, Kutai Timur. Seorang petani bernama Joni (38) dengan tega membunuh ayah kandungnya, Iknasius Klao (60) dan melukai istrinya, Delviana (37) hingga kritis.
Polsek Bengalon masih menyelidiki apa yang memicu Joni berbuat sesadis itu. Yang pasti, akibat timpasan Joni, Iknasius tewas dengan luka di bagian kepala, luka menganga di leher, luka robek dalam di tangan kiri serta luka timpas di lutut kiri dan kanan.
Luka timpas yang diderita Delviana tak kalah mengerikan. Walau tak tewas, dia menderita luka menganga dari dagu sampai leher sementara empat jari tangan kiri korban putus kena parang. Luka nyaris serupa juga terjadi di tangan kiri Deviana. Korban hingga kini masih menjalani perawatan intensif di puskesmas Bengalon.
Kapolres Kutim AKBP Indras Budi Purnomo melalui Kapolsek Bengalon AKP Zarma Putra menyebut pembunuhan diperkirakan berlangsung Selasa (11/8/2020) sekitar pukul 04.00 Wita. Menurut keterangan saksi bernama Ardon, pembunuhan yang menggegerkan Bengalon itu diawali gedoran pintu rumah Iknasius oleh seseorang.
Korban lantas membangunkan Ardon untuk membuka pintu. Saat pintu dibuka tak didapati orang di depan rumah. Namun selang 10 menit kemudian mereka mendengar teriakan minta tolong dari Deviana. Iknasius kemudian mengambil parang lantas bersama saksi mendatangi belakang rumah, asal munculnya teriakan.
Begitu sampai, keduanya melihat Deviana dalam kondisi terduduk dengan tubuh berlumuran darah. Sambil memapah Deviana, saksi meminta Iknasius pergi untuk meminta pertolongan. Seraya menenteng parang di tangan, pria tua yang dikenal sebagai tokoh masyarakat itu menuruti permintaan saksi.
Kekagetan Ardon makin memuncak manakala melihat Joni datang sambil mengacung-acungkan parang ke arahnya. Ardon sempat berusaha membawa Deviana tapi tak jadi karena Joni makin dekat. Dua jam setelah menyelamatkan diri, Ardon mendengar Iknasius ditemukan tewas tergeletak berlumuran darah di sebuah gang.
Beberapa saat kemudian polisi mengamankan Joni tak jauh dari tempat kejadian. Joni yang diketahui residivis yang baru 3 bulan bebas dari penjara untuk kasus penganiayaan itu belum bisa diinterogasi karena sering berteriak tak jelas. “Tak menutup kemungkinan Joni pura-pura gila agar tak terjerat pidana,” pungkas Kapolsek. (ant/red2)
