SANGATTA – Sejumlah warga terdampak banjir di Kecamatan Bengalon, masih mengalami krisis air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim Syafrudin melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kutim Awang Jusnanta mengatakan, banjir di beberapa wilayah di Bengalon makin tinggi, sehingga diputuskan aliran listrik maupun air bersih ke areal tersebut untuk sementara dimatikan.
“Pemadaman ini karena meningkatnya intensitas air, sehingga PLN dan PDAM dimatikan sementara untuk menghindari risiko dan hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.
Awang mengatakan, panel induk listrik PLN untuk intake PDAM unit Bengalon level air sudah melewati batas aman, maka dari itu suplai air bersih sejak 24 Mei 2022 pukul 13.00 Wita dihentikan.
“Tapi kebutuhan air bersih khususnya untuk dapur umum dilayani dengan mobil tangki PDAM dan mobil tangki BPBD Kutim,” terang Awang. Dikatakannya, PDAM saat ini sedang memasang peilschaale (pencatat duga air) di lokasi intake PDAM Bengalon untuk memantau perkembangan level air, jika panel induk untuk intake PDAM unit Bengalon dalam kondisi aman maka akan diaktifkan kembali oleh PLN.
Dijelaskan pula, pihaknya masih memantau, kebutuhan yang diperlukan masyarakat, atau masyarakat yang mau dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Termasuk bila ada warga yang sakit membutuhkan pertolongan. Dalam hal ini tim gabungan Danramil Bengalon, Polsek Bengalon, Pos Lanal serta organisasi kemasyarakatan, desa, dan aparat Kecamatan Bengalon turun bersama menangani banjir yang masih melanda di beberapa wilayah.
“Kita selalu berdoa agar banjir yang terjadi di beberapa desa di Bengalon semoga cepat surut, dalam hal ini kita mengimbau peran serta perusahaan khususnya yang beroperasi di wilayah Bengalon agar turut membantu masyarakat yang terdampak banjir,” tandasnya. (ref)
