spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BPBD Kukar Harap Tiap RT Usulkan Mesin Air Portabel dari Rp 50 Juta Per RT

TENGGARONG – Terbatasnya sarana dan prasarana (sapras) yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kutai Kartanegara (BPBD Kukar), dalam penanganan bencana kebakaran di Kukar, diakui langsung oleh BPBD Kukar. Relawan dan masyarakat menjadi ujung tombak, dalam memberikan penanganan pertama bencana kebakaran pemukiman.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kukar, Fida Hurasani. Mengakali kekurangan sapras dan memastikan penanganan pertama di lokasi kebakaran dapat teratasi, ia mengatakan perlu adanya relawan aktif hingga tingkat bawah. Salah satunya di tingkat Rukun Tetangga (RT).

Ia pun berharap, para ketua RT bisa mengalokasikan unit mesin pemadam kebakaran (damkar) portabel, beserta selangnya. Melalui anggaran Rp 50 juta per RT, yang dianggarkan Pemkab Kukar tiap tahunnya. “Cukup lah untuk lingkungan RT, kedepan mudahan wacana ini bisa dilakukan,” ujar Fida pada awak media, belum lama ini.

Dengan adanya sapras ini di masing-masing RT, dikatakan Fida, mampu memberikan penanganan awal pada kebakaran di wilayah pemukiman padat penduduk. Selain memudahkan BPBD Kukar untuk mengurangi dampak besar akibat kebakaran pemukiman.

BACA JUGA :  Lani Herniawati Raih Penghargaan Kader PKK Inspiratif

Selain itu, memaksimalkan tenaga dari relawan Balakarcana yang ada di Kukar. Hal ini lantaran relawan-relawan inilah yang paling terdekat dengan lokasi kebakaran pemukiman. Terlebih, jika ke depan Balakarcana ada tiap-tiap kelurahan dan desa di Kukar. Tentu sangat membantu tugas dari BPBD Kukar dalam penanganan kebencanaan.

“Memangkas respons time penanganan bencana kebakaran, jadi saya briefing teman-teman penekanan seperti itu, jangan hanya dibentuk, tapi juga dibina Balakarcana itu,” tutup Fida. (afi)

 

 

 

 

 

 

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img