BONTANG – Menyambut libur Lebaran yang diperkirakan jumlah pengunjung ke Pulau Beras Basah meningkat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang mengumumkan langkah-langkah strategis untuk memastikan keselamatan pengunjung.
Kepala BPBD Bontang, Usman, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, Eko Mashudi, menyatakan pihaknya telah memperkuat koordinasi dengan Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) untuk meningkatkan pengawasan terhadap kapal-kapal yang mengangkut wisatawan menuju pulau tersebut.
Langkah ini diambil setelah beberapa kejadian yang menimbulkan korban di masa sebelumnya, seperti pengunjung yang tewas saat menyeberang melalui pelabuhan Tanjung Indah menuju Beras Basah serta adanya orang luar yang orang tenggelam.
“Beberapa kali saat melakukan pemantauan adapun korban terkena ikan beracun maupun terluka karena karang,” katanya, Kamis (13/3/2025).
Untuk itu, pihaknya melakukan peningkatan koordinasi dengan Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) untuk kapal-kapal yang berangkat dari pelabuhan Tanjung Laut Indah. Ia juga menyebutkan bahwa banyak tempat-tempat penyeberangan lainnya, seperti di Bontang Kuala, Berbas Pantai bahkan wilayah Marangkayu.
Dengan adanya keterbatasan personel, pihaknya akan melakukan antisipasi dengan mobilisasi dan menyiapkan dua kapal speedboat yang akan standby di Beras Basah. Satu unit akan digunakan untuk mobilitas mengelilingi perairan di Pelabuhan Tanjung Laut Indah.
Adapun di Beras Basah akan dItempatkan 6 personel, dan untuk yang melakukan pemantauan di darat akan dilihat berdasarkan kebutuhan personil.
“Karena kami terbatas tidak mungkin semua meninggalkan posko, mana tahu ada banjir dan sebagainya,” terangnya.
Sebagai langkah lebih lanjut, BPBD Bontang bekerja sama dengan Polairud yang memiliki kewenangan untuk menindak kapal yang tidak memenuhi aturan keselamatan, seperti ketidakpatuhan terhadap kewajiban penggunaan pelampung. Petugas Polairud yang standby di laut akan memantau kapal-kapal dan memastikan keselamatan penumpang.
“Operator kapal harus tegas, kapal tidak akan berangkat jika masih ada yang belum memakai pelampung,” tegasnya.
“Yang standby di laut nanti bisa memantau jika ada yang melanggar, kalau ada pelanggar, Polairud yang menindaklanjuti,” pungkasnya.
Penulis: Syakurah
Editor: Nicha R