SAMARINDA – Kerusakan jalan poros Bontang-Samarinda semakin parah. Banyak lubang besar menganga dan cukup dalam yang membahayakan pengendara yang melintas.
Dari pantauan Media Kaltim yang melintas sepanjang jalan ini pekan lalu, kerusakan terjadi hampir sepanjang jalan 115 km. Mulai simpang Bontang-Sangatta hingga Bandara Samarinda maupun sebaliknya.
Kerusakan lebar lubangnya bervariasi. Para pengendara pun harus ekstra hati-hati saat melintas. Pengendara motor, mobil, maupun truk harus memperlambat kecepatannya. Kecelakaan pun tak bisa dihindarkan dan kerap menjadi viral dalam pekan terakhir ini.
Dari tayangan video yang sempat viral, kejadian memilukan dialami sopir truk. Sopir tak mampu mengendalikan truk saat melintasi di jalan rusak di daerah prangat. Truk terguling-guling dan sopirnya mengalami luka yang cukup parah.
Jalan dengan status jalanan nasional ini memang sering diperbaiki dan saat ini terlihat sedang diperbaiki di beberapa ruas jalan.
Akan tetapi karena sering dilintasi kendaraan bertonase besar, ditambah cuaca yang sering hujan, membuat jalan berlubang lagi dan kondisinya semakin parah.
Perjalanan Bontang-Samarinda yang biasanya bisa ditempuh dalam waktu 3 jam, kini paling cepat bisa ditempuh 5 jam. Itu pun bila tidak terjadi hambatan lain, seperti banjir dan kecelakaan lalulintas yang kerap terjadi di poros Bontang-Samarinda.
Soal perbaikan poros Bontang-Samarinda, dalam keterangan resminya, Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan (KPIJ) Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim Purnyoto menjelaskan tahun 2022 ini Kementerian PUPR telah menyiapkan APBN untuk preservasi jalan Simpang 3 Lempake – Simpang 3 Sambera – Santan dengan alokasi lumayan besar.
“Untuk Simpang 3 Lempake – Simpang 3 Sambera – Santan, alokasi pagu indikatif yang kita siapkan sebesar Rp136,15 miliar,” kata Purnyoto di Kantor BBPJN Kaltim Balikpapan.
Angka ini menjadi yang terbesar di antara peta rencana penanganan tahun 2022 untuk kegiatan preservasi jalan dan jembatan. Menurutnya, bukan hanya mulus hingga Santan, APBN pun telah juga disiapkan untuk preservasi jalan Santan – Bontang – dalam Kota Bontang. “Untuk jalur Santan sampai dalam Kota Bontang, APBN kita alokasikan sebesar Rp 35,43 miliar,” ungkap Purnyoto.
Setelah selesainya seluruh perbaikan jalan tahun ini, diharapkan kondisi jalan dari Samarinda menuju Bontang akan lebih baik sehingga waktu tempuh bisa lebih singkat.
Tahun ini secara keseluruhan untuk kegiatan preservasi jalan dan jembatan, APBN menyiapkan sebanyak Rp1,1 triliun tersebar untuk seluruh ruas jalan nasional di Kaltim.
Antara lain jalur menuju Kutai Barat hingga batas Kalimantan Tengah. Termasuk juga jalur menuju Kabupaten Berau hingga batas Kalimantan Utara dan preservasi jalan di wilayah selatan Kabupaten Paser, sampai Jalan Kerang batas Kalimantan Selatan.
Penanganan preservasi jalan ini dilakukan menggunakan dana single year contract (SYC) dan multiyears contract (MYC).
“Sedangkan untuk Kabupaten Mahakam Ulu masuk dalam peta rencana penanganan tahun 2022 untuk kegiatan pembangunan jalan melalui MYC. Sedangkan untuk pemeliharaan menggunakan SYC,” bebernya.
Untuk Kabupaten Mahakam Ulu beberapa pekerjaan pembangunan jalan yang akan dilakukan adalah Long Bagun – Tering 1, Tiong Ohang – Long Pahangai 3, Long Bagun – Tering 3 dan Long Pahangai – Long Boh dengan total alokasi dana sekitar Rp145 miliar. (rls/mk)