TARAKAN – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Smart Air yang jatuh di Binuang, Kabupaten Nunukan, Kaltara, pada Jumat lalu. Hal ini menyusul ditemukannya black box, Senin (11/3/2024).
Henry Poerborianto, Investigator Keselamatan Penerbangan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menjelaskan, black box merupakan alat yang berisi rekaman seluruh data penerbangan termasuk percakapan pilot.
“Jadi nanti ada data suara dan data penerbangan mulai ketinggian, kecepatan, dan arah. Termasuk percakapan pilot,” ucapnya Senin (11/3/2024).
Lebih jauh dijelaskannya, black box akan dibawa ke pusat untuk dilakukan pengunduhan data. Jika tidak ada kendala proses pengunduhan selesai dalam satu hari.
Berbeda dengan pengunduhan, tahapan interpretasi data membutuhkan waktu yang lama. Sebab harus melalui proses panjang guna mendapatkan data yang valid.
“Interpretasi data juga tergantung kejelasan suara dan kejadiannya seperti apa.
Kalau untuk range waktu prosedurnya sesegera mungkin dipublikasikan. “Ketika hasilnya sudah selesai akan segera dipublikasi,” kata dia.
Dia menambahkan, jika memungkinkan dalam waktu 12 bulan ke depan laporan akhir harus segera dipublikasikan. Pihaknya juga akan memeriksa pilot untuk mendapat tambahan data penyebab jatuhnya pesawat Smart Air.
Namun hal itu tidak bisa dilakukan sekarang, karena harus menunggu pilot dalam keadaan sehat fisik maupun psikis.
Adapun black box ini, lanjut dia, ditemukan di ekor pesawat. Henry menegaskan, dalam proses penyelidikan KNKT bekerja berbasis data bukan asumsi atau dugaan. Sehingga perlu hati-hati dan membutuhkan waktu yang panjang.
Diberitakan sebelumnya, pesawat dengan rute Tarakan menuju Binuang, Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, dikabarkan hilang kontak, Jumat (8/3/2024). Karena, pesawat milik maskapai Smart Air itu seharusnya tiba di Binuang, Krayan Tengah pukul 9.25 WITA setelah take off dari Bandara Tarakan pukul 8.25 WITA.
Diketahui, pesawat milik Smart Air diisi seorang pilot, teknisi serta memuat sembako untuk kebutuhan masyarakat di Krayan Tengah. Adapun pilot bernama M Yusuf dinyatakan selamat. Sementara teknisi bernama Deni S meninggal dunia.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam