spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Binda Kaltim Vaksinasi 3.000 Pelajar Samarinda, Kukar, dan Bontang

SAMARINDA – Raut wajah Nabil (14) terlihat lega. Dia baru saja mengikuti vaksinasi massal pelajar SMP, SMK, dan SMA yang berlangsung di auditorium SMPN 1 Samarinda, Rabu (17/11/2021) pagi. “Tidak sakit. Sempat takut juga tadi disuntik,” kata pelajar kelas 9 SMPN 13 Samarinda Utara ini, sambil mengelus pundak kirinya yang baru saja disuntik.

Setelah diobservasi sekitar 10 menit, Nabil diperbolehkan meninggalkan lokasi menemui ayahnya yang menunggu di luar. Selama vaksinasi, memang hanya siswa, guru pendamping dan petugas kesehatan yang boleh masuk lokasi vaksinasivmassal.

Nabil adalah salah satu dari 3.000 siswa yang dijadwalkan menerima vaksin jenis Pfizer dosis pertama yang digelar Badan Intelijen Negara Daerah Kalimantan Timur (Binda Kaltim).

Jumlah itu merupakan bagian dari total 5.250 dosis yang disebar ke masyarakat demi mencapai kekebalan komunal atau herd immunity di Kalimantan Timur. “Tidak hanya dengan pola vaksinasi massal. Tetapi vaksin kita sebar juga ke daerah lain seperti Kutai Kartanegara dan Bontang secara door to door. Atau mencakup 3 lokasi dengan 2 sasaran,” kata Kepala Binda Kaltim Brigjen TNI Danni Koswara ditemui disela meninjau proses vaksinasi massal.

BACA JUGA :  Direktur Terpilih Tak Ingin Cari Kasus, Evaluasi Total Kinerja Perumda AUJ

Danni menyebut, 1.500 dosis disiapkan untuk warga Bontang. Dan 750 dosis warga Kutai Kartanegara. “Prosesnya tak akan berhenti. Akan terus ada vaksinasi massal untuk warga hingga tuntas,” ungkapnya.

Khusus vaksinasi massal di aula SMP 1, tambah dia, dilibatkan 10 siswa SMP, 3 SMK dan 1 SMA di Samarinda. Agar mencapai target nasional menghabiskan 500.000 vaksin hingga Desember mendatang, Binda telah mengagendakan menggelar vaksin massal di semua daerah Kaltim secara bergantian setiap dua pekan.

Menurutnya, untuk dosis pertama prosesnya terus berjalan dan diupayakan mencapai maksimal pada Desember 2021. Sedangkan untuk dosis kedua, menyusul tergantung pencapaian dosis pertama. “Bisa jadi berlangsung awal tahun depan. Sebenarnya, prosesnya (dosis kedua) bertahap sudah kita lakukan juga,” bebernya. (adi/prs)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img