spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bincang-Bincang Pariwisata, Dispar Kaltim Tampung Aspirasi Pengembangan Wisata Daerah

SAMARINDA – Pariwisata merupakan sektor potensial daerah untuk menunjang ekonomi. Beberapa tahun ini Indonesia mempromosikan Pariwisata dengan slogan “Wonderful Indonesia” sejak tahun 2011 silam. Dimulai dengan launching country branding Wonderful Indonesia di forum International Menteri Pariwisata ASEAN di Kamboja oleh Jero Wacik.

Kalimantan Timur juga memiliki slogannya sendiri, yaitu Kaltim Paradise of The East. Dengan begitu diharapkan akan ada daya tarik tersendiri kepada wisatawan lokal maupun mancanegara. Meski demikian, kendala-kendala pariwisata Kalimantan Timur masih dirasa sangatlah kompleks, oleh karena itu, Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim mengadakan program Bincang-Bincang Pariwisata dengan Tema “Destinasi Wisata yang Berkualitas.”

“Utamanya tentang komitmen kita dalam membangun destinasi ke depan mau seperti apa. Kita harapkan melalui diskusi ini ada beberapa masukan yang bisa kita follow up dan masuk ke dalam rencana kerja kita ke depan,” jelas Ririn Sari Dewi, Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, Jumat (3/5/2024).

Acara yang berlangsung di Cafe 77, Jalan Pipit, Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, diisi oleh Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, kemudian Mirza dari Komunitas Exotic serta Dian Rosita perwakilan dari Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (Putri) Kaltim.

BACA JUGA :  Berikan 100 Motor Trail untuk Babinsa, Prabowo Minta TNI AD Tidak Lengah Menjaga Teritorial Indonesia

Diskusi berjalan interaktif, perbincangan pariwisata Kaltim terasa hangat meskipun seharian itu Samarinda diguyur hujan. Ririn menyebutkan bahwa ada peningkatan wisatawan yang datang ke Kalimantan Timur sebesar 30 – 40 persen. Peningkatan itu menunjukkan potensi dan tantangan pariwisata Kalimantan Timur.

“Dengan tambahan penduduk, potensi dan tantangan pariwisata Kaltim perlu dibenahi lagi. Dengan paket wisata serta pengembangan destinasi baik dari insfrastruktur ataupun juga support system,” tutur Ririn.

Ririn juga menyebutkan tentang anggaran pariwisata pada tahun ini yang didapatkan sebesar 30 Miliar. Akan tetapi menurut Ririn itu tidak cukup. Walaupun tidak cukup, Ririn mencoba mengoptimalkan anggaran yang ada agar dapat mendukung sektor pariwisata Kaltim.

“Sebenarnya dibilang cukup sih enggak, tapi kita akan tetap optimalkan anggaran yang ada. Kekurangan bukan berarti tidak bisa bekerja maksimal,” lanjutnya.

Sedangkan, Dian Rosita, Ketua PUTRI Kaltim, merasa potensi terbesar pariwisata Kaltim adalah Sumber Daya Alam. Lantas untuk mencapai hal tersebut harus ada kolaborasi dari setiap unsur pendukung salah satunya Sumber Daya Manusianya.

BACA JUGA :  Andi Harun Terima Surat Tugas Bacalon Wali Kota dari Demokrat, Sanjung Barkati yang Pernah Memimpin Samarinda

“Saya selalu menekankan, SDM, SDM, SDM. Kalau ada sumber daya alamnya tapi tidak diolah dengan baik oleh SDM-nya gimana?” terangnya.

Perbincangan pariwisata seakan semakin seksi dengan keindahan yang dapat dikembangkan. Seperti yang dibahas Mirza dari Komunitas Exotic Kaltim. Problemnya kemudian adalah akses, bagaimana wisatawan mendapatkan pengalaman wisata dan ingin kembali ke Kalimantan Timur. Sayangnya itu merupakan tugas lintas sektor dari pihak PUPR dan Dispar.

Acara berakhir dengan foto bersama. Tamu undangan yang hadir juga dianggap lebih banyak dari tahun kemarin. Hasil perbincangan tersebut akan dievaluasikan, setelah itu diajukan sebagai bagian dari masukan sektor pariwisata Kalimantan Timur.

Pewarta : Khoirul Umam
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img