spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bincang Anak Muda Melek Politik di Paser, Tingkatkan Peran dan Kesadaran Gen Z

PASER – Peran dan kesadaran politik masyarakat lintas usia, khususnya kategori Gen Z atau usia 26 tahun ke bawah di Kabupaten Paser perlu diberikan pemahaman dalam menyambut kontestasi perpolitikan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Pasalnya, peran Gen Z pada pesta demokrasi 5 tahunan nanti, dipastikan turut jadi penentu kualitas politik. Hal itu jadi perbincangan dalam acara Talk Show bertajuk “Anak Muda Melek Politik, Siapa Takut?” di Bloom Cafe & Garden, Jumat (20/10/2023) malam.

Perbincangan yang diinisiasi oleh anak-anak muda dan turut dihadiri, serta diisi oleh anak muda itu sendiri, sebagai langkah awal guna mendorong kepedulian anak muda terhadap politik, salah satunya mendukung sesama anak muda untuk terjun ke politik.

“Kondisi saat ini, anak muda terkesan apatis terhadap politik. Padahal milenial dan gen z dari hasil survey menguasai separuh lebih dari penduduk Indonesia atau 56 persen suara sebagai pemilih,” kata Akademisi, Furaidi Safitiri.

Ia menyayangkan, dari tingginya jumlah pemilih dari kedua kategori itu, tidak sebanding dengan tingkat partisipasi politik berdasarkan hasil survey. Hal ini diindikasi oleh pemikiran yang terbuka, cakap dalam memanfaatkan teknologi dan kelebihan informasi.

BACA JUGA :  Perpanjangan Masa Jabatan Kades dan BPD di Paser Berlangsung Juli 2024 Mendatang

“Hal itulah yang mungkin menjadikan mereka malas terlibat didalam politik itu sendiri,” jelasnya.

Menurutnya, cara pandang anak muda terhadap politik memang perlu diubah. “Kalau tidak punya keterampilan dan kebijakan tidak diciptakan oleh politisi maka siap-siap jadi pengangguran, sehingga anak muda harus berkontribusi terhadap politik,” katanya.

Politisi Milenial, Zulfikar Yuliskatin, mengatakan, para anak muda perlu paham dan mengerti apa arti dari politik. Sederhananya secara umum politik menyangkut terhadap kehidupan, baik di lingkungan sosial maupun dalam hal mencapai tujuan pribadi.

“Di tingkat pendidikan harus membahas tentang politik, karena di keseharian kita tak lepas dari adanya proses politik,” kata Zulfikar.

Baginya, politik tidak serta merta selalu dikaitkan dengan Partai Politik (Parpol). Dengan begitu Gen Z perlu jeli dalam memahami politik. Perspektif terhadap politik perlu diubah, jika hanya dipandang sebagai sesuatu yang tidak baik.

Sementara itu, Seniman, Sri Ayu Mulyati menyampaikan, agar kesadaran dan peduli terhadap politik sangat perlu bagi kemajuan daerah. Namun, keputusan politik terhadap praktik yang kurang baik seperti money politik atau suap, kembali ke pribadi masing-masing.

BACA JUGA :  Tingkatkan Pelayanan Publik, Pemkab Paser Jalin Kerja Sama dengan Ombudsman RI

“Tidak dapat dimungkiri keterlibatan uang dalam politik cukup utama. Tapi jika uang digunakan untuk membeli suara, maka itu kita lagi kepada kita sebagai pemilih. Jika dari politik yang menghindari money politic, maka dari kita lah,” katanya.

Disisi lain, Ketua DPRD Kabupaten Paser, Hendra Wahyudi menyatakan, salah satu cara agar anak muda paham tentang politik yakni terjun ke parpol. Tentunya dengan cara itu sebagai salah satu aspek yang menyadarkan anak muda pentingnya berpolitik.

“Jika ingin lebih tahu silakan masuk partai. Di situ banyak pelajaran hingga tujuan dan manfaat berpolitik,” katanya.

Pewarta : Bhakti Sihombing
Editor : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.