spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Besok, Pemprov Kaltim Gelar Intervensi Stunting Serentak di 10 Kabupaten/ Kota

TENGGARONG – Desa Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, akan menjadi pusat acara pencanangan intervensi stunting serentak oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Rabu, 12 Juni 2024. Kegiatan ini melibatkan 10 kabupaten/kota di provinsi tersebut.

Satgas Percepatan Penurunan Angka Stunting BKKBN Kaltim, Ns Masdar John SPd S Keb M Kes, mengumumkan hal tersebut pada peringatan Hari Hipertensi Sedunia di gedung Pos Kesehatan Masyarakat Desa (Poskesdes) Loa Janan Ulu, hari Minggu (9/6/2024) lalu.

Masdar John mengungkapkan bahwa angka stunting di Kaltim turun dari 23,9 persen pada 2022 menjadi 22,9 persen pada 2023. Sebelumnya, pada 2021 angka ini naik dari 22,8 persen. “Penurunan ini sangat signifikan,” ujarnya, seraya menyebut penurunan nasional sebesar 0,1 persen.

Khusus di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), ia menyebutkan langkah-langkah konvergensi terbukti efektif.

Pencanangan intervensi stunting serentak merupakan salah satu upaya percepatan penurunan stunting di Kaltim. Kegiatan meliputi pendataan, penimbangan, memastikan ketersediaan alat antropometri, dan fasilitasi kegiatan. Seluruh bayi, balita, ibu hamil, dan calon pengantin akan ditimbang dan diukur pada Juni.

“Kami menargetkan seluruh posyandu di Kaltim mencapai 100 persen,” kata Masdar. Kick-off pencanangan pada 12 Juni 2024 akan dilakukan oleh Pj Gubernur Kaltim dan Ibu Pj Ketua PKK Provinsi Kaltim. Acara ini juga akan diikuti oleh 10 kabupaten/kota melalui Zoom Meeting dan setiap desa akan mengadakan layanan posyandu minimal satu kali,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Loa Janan Ulu, Supariyo, menyambut baik rencana kunjungan Pj Gubernur. “Saya sangat terkejut dan senang luar biasa,” ujarnya.

Ini adalah kunjungan pertama orang nomor satu di Kaltim ke desa tersebut dalam puluhan tahun terakhir.

Data terakhir Desa Loa Janan Ulu tidak ditemukan angka stunting. “Kita masih zero angka stunting ya, Alhamdulillah, kita juga rutin memberikan bantuan berupa susu untuk balita dan bantuan gizi untuk ibu hamil, serta melakukan pendataan kesehatan bagi masyarakat,” tambahnya.

Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan seluruh perangkat daerah aktif untuk mencapai target 100 persen dalam penurunan angka stunting di Kaltim.

“Tentunya kita berharap angka stunting tidak ada di kaltim, semoga tahun ini Kaltim bebas stunting,” tutupnya. (Adv)

Penulis : Hanafi
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti