MAKASSAR – Polisi masih memeriksa Gereja Katedral Makassar tempat bom bunuh diri meledak. Bom diduga dibawa oleh seorang pelaku. Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam mengatakan, tim Gegana masih bekerja menyisir lokasi. Pihaknya juga sedang melakukan pengamanan secara optimal di lokasi ledakan yang diduga karena bom bunuh diri. “Sampai saat ini kami masih melakukan olah TKP,” kata Kapolda dalam wawancara kepada wartawan, Minggu (28/3).
Dijelaskannya, sebelum terjadi ledakan, ada seorang yang mengendarai sepeda motor menuju parkiran Gereja Katedral. Namun, saat itu, ada petugas keamanan gereja menahan pengendara motor tersebut. Tak lama kemudian, ledakan tersebut terjadi. “Tetapi oleh petugas gereja ditahan, tiba-tiba terjadi ledakan,” ujar Merdisyam.
[irp posts=”12055″ name=”Ledakan di Gereja Katedral Makassar, Diduga Bom, Polisi Langsung Amankan Lokasi”]
Dia juga menekankan lokasi kejadian persis di depan pagar Gereja Katedral, bukan di dalam Geraja. “Sementara patut diduga (bom bunuh diri). Kejadian itu di depan gereja, bukan di dalam ya, masih di jalan raya,” tegasnya.
Terkait korban jiwa, ia menyebut hanya dari pelaku bom bunuh diri dan 9 warga dirawat dan dibawa ke rumah sakit. Sembilan orang itu 5 petugas keamanan dan 4 jemaah gereja. Korban mengalami luka-luka dan langsung dievakuasi ambulans.
“Korban meninggal sejauh ini baru satu, diduga itu pelaku sendiri. Sementara 9 masyarakat dalam perawatan,” sebutnya.
Soal pelaku, Kapolda mengatakan, dari informasi awal olah TKP, pelaku satu orang dengan mengendarai sepeda motor. Pelaku tewas dengan bagian tubuhnya terpencar ke sejumlah lokasi.
Bom meledak diperkirakan pukul 10.30 WITA atau 09.30 WIB. Saat itu, gereja tengah melakukan misa jelang paskah. “Bersama Densus 88 kami masih dalami dan mengumpulkan bukti-bukti,” ucapnya.
Disinggung soal kerusakan akibat ledakan, Kapolda mengatakan, tidak ada kerusakan yang berat. “Karena ledakannya, di pintu gerbang dan hanya beberapa kendaraan yang di dekat ledakan. Ya semua masih dalam penanganan,” tegasnya.
BERUSAHA MASUK GEREJA
Pastor Gereja Katedral Makassar, Romo Wilhelmus Tulak, mengatakan pelaku bom bunuh diri berusaha masuk ke gereja. Namun, pelaku dicegat petugas di depan pagar gereja. “Jadi pelaku bom bunuh diri ini memang berusaha untuk masuk ke gereja kami, tapi ditahan petugas,” ungkap Romo Wilhelmus Tulak pada wawancara wartawan, Minggu (28/3/2021).
Dijelaskannya, saat itu, salah satu petugas keamanan Gereja Katedral Makassar melihat seseorang yang mencurigakan. Pelaku berdiri di depan Gereja Katedral Makassar. “Pada saat itu, petugas keamanan melihat ada sesuatu yang mencurigakan berdiri di pintu depan gereja dan pada saat itulah terjadi ledakan. Kejadiannya sangat cepat,” ucapnya.
Romo mengatakan ledakan itu terjadi pada pukul 10.28 WIB. Saat itu sedang terjadi pergantian ibadah misa gelombang kedua ke gelombang ketiga. “(Ledakan) persis di pintu gerbang gereja akan masuk ke halaman gereja. Jadi bukan di depan pintu gereja,” sebutnya.
Dari rekaman video CCTV, tampak detik-detik sebelum ledakan terjadi pukul 10.28 Wita, Minggu (28/3/2021). Terlihat 2 mobil terparkir di depan gereja yang beralamat di Jalan Kajaolalido itu.
Di trotoar terlihat sekitar 4 orang yang berjalan. Setelah itu, tampak 1 unit mobil warna putih melintas dan sedetik kemudian ledakan terjadi yang belum diketahui sumbernya dari mana. Kemudian asap putih membubung tinggi.
Tampak kobaran api akibat ledakan masih menyala di sekitar lokasi. Selain itu, tampak potongan tubuh manusia di sekitar lokasi kejadian. Saat ledakan terjadi, sejumlah jemaat gereja tengah beribadah di lokasi. Selain potongan tubuh manusia, di lokasi kejadian saat ini tampak sejumlah korban luka dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit. (red)