BONTANG – Sejak tahun 2023 lalu, dalam momen Lebaran, masyarakat yang hendak berlibur ke Pulau Beras Basah terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit akibat tenggelam.
Kahar Kalam selaku Pemerhati Keselamatan Masyarakat menanggapi kejadian orang tenggelam yang sudah terjadi beberapa kali di jalur menuju Beras Basah tersebut.
Ia mengatakan Beras Basah menjadi ikon wisata favorit di Kota Bontang dan setiap moment liburan, Tahun Baru, Idul Fitri, Idul adha selalu dikunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah. Namun sayangnya pengawasan di pelabuhan penyebrangan menuju Beras Basah tidak maksimal.
“Seharusnya pemerintah pihak yang terkait membuat pos sementara untuk pengawasan kapal yang tidak memiliki izin memuat penumpang. Selain itu, seharusnya wajib instasi yang terkait membuatkan stiker kapal, tempel di lambung kanan kiri kapal untuk memudahkan pengawasan dari jauh berukuran 30×50 cm untuk memudahkan pengawasan petugas,” ujarnya.
Hal ini, kata Kahar, sebagai bentuk antisipasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti di atas terulang kembali setiap libur panjang.
“Karena yang selalu disalahkan masyarakat yang memiliki kapal tak berizin, kenapa kapal tak berizin bisa muat penumpang,” serunya.
Padahal, menurutnya hal tersebut karena pengawasan tidak bekerja maksimal pengawasannya tentang keselamatan penumpang.
Penulis: Syakurah
Editor: Nicha R