BONTANG – KPU Bontang menyatakan berkas pendaftaran dua pasangan calon (paslon) Neni Moerniaeni-Joni dan Adi Darma-Basri Rase telah memenuhi syarat pencalonan. Artinya, dokumen yang telah disampaikan dua paslon tersebut saat mendaftar ke KPU, Jumat (4/9) kemarin, telah lengkap dan memenuhi syarat untuk dilanjutkan ke tahap pemeriksaan kesehatan dan verifikasi dokumen. KPU menjadwalkan pemeriksaan kesehatan dilaksanakan 7 September di Rumah Sakit Kudungga Sangatta Kutai Timur.
Yang menarik, melihat dari berkas paslon yang disampaikan ke KPU, hampir dipastikan, tidak ada lagi calon lain, meski pendaftaran masih dibuka sampai Minggu (6/9) besok. Pasalnya, dari 25 partai politik yang memiliki kursi di DPRD dan berhak mengusulkan paslon di Pilkada Bontang, telah mengerucut hanya pada 2 paslon. Diketahui pula, tidak ada calon perseorangan di Kota Bontang.
Neni-Joni diusulkan 8 parpol yang memiliki total 20 kursi di DPRD. Yakni, Golkar (5 kursi), Nasdem (2 kursi), PKS (3 kursi), Gerindra (3 kursi), PAN (2 kursi), PPP (2 kursi), Hanura (2 kursi) dan Berkarya (1 kursi). Selain 8 parpol yang memiliki kursi, Neni-Joni juga didukung 5 parpol non parlemen.
Sementara Adi-Basri didukung 2 parpol dengan total 5 kursi di parlemen. Yakni PKB (3 kursi) dan PDIP (2 kursi). Jumlah ini, sudah cukup syarat minimal untuk bisa mengusulkan paslon di Pilkada Bontang yakni 5 kursi.
Kemarin (4/9), Neni-Basri tercatat sebagai paslon yang pertama mendaftar. Didampingi ratusan simpatisannya, Neni-Joni menyambangi kantor KPU Bontang, pukul 09.40.
[irp posts=”3391″ name=”Naik Dokar Diiringi Sholawat, Neni-Joni Mendaftar Pertama ke KPU”]
Dalam keterangan persnya, Neni mengaku sangat optimistis bisa memenangkan Pilkada 2020 yang digelar 9 Desember 2020 mendatang.
Dikatakannya, warga Bontang bisa melihat hasil kinerjanya selama memimpin Kota Bontang dalam 4 tahun terakhir. “Saya sudah pernah teruji, dengan APBD Rp 900 miliar. Saya telah buktikan, membangun dan mensejahterakan masyarakat Bontang,” kata Neni.
Bahkan, kata Neni, dirinya bisa membuktikan memberikan pemerataan pembangunan meskipun APBD Bontang tidak pernah mencapai Rp 1,5 Trilun. “Saya bisa membuktikan bahwa pemerataan pembangunan segala sektor, baik listrik dan air berjalan baik. Kalau orang lain, lempar handuklah itu. Maka beri kepercayaan kepada bunda Neni dan bang Joni. InsaAllah lebih baik,” tegasnya.
Ditambahkan, pasangannya Joni, dengan pengalamannya sebagai pengusaha, dirinya yakni bisa mengatasi dan menumbuhkan ekonomi di Kota Bontang. “Saya ini berlatarbelakang pengusaha. Sudah terbiasa, dengan etos kerja. Tentu, saya akan membantu Bu Neni dalam pengawasan dan ikut menumbuhkan ekonomi melalui UKM di Kota Bontang,” tutur Joni.
Sementara Ketua Tim Pemenangan Agus Haris menambahkan, dengan dukungan 8 partai pengusul dan 5 partai pendukung, dirinya optimistis bisa memenangkan Pilkada. “Kami hadir di sini bukan tanpa alasan. Kami memandang sosok Bunda Neni, adalah wanita yang cerdas dan bisa membawa Kota Bontang jauh lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu, pasangan Adi Darma-Basri Rase (AdiBas) memilih mendaftar setelah Salat Jumat. Didampingi ratusan pendukungnya rombongan datang ke KPU sekitar pukul 14.00.
[irp posts=”3394″ name=”Berjalan Kaki, Kini Giliran Adi-Basri Mendaftar ke KPU”]
Di hadapan kuli tinta, Adi Darma mengatakan, dirinya bersama Basri berjanji akan membawa perubahan bagi Kota Bontang. “Saya akan bawa perubahan, dengan peningkatan ekonomi berbasis kerakyatan,” tuturnya.
Dia yakin, bila warga Bontang memberikan kepercayaan, akan lebih banyak UMKM lahir di Kota Taman. Seperti memberdayakan penjahit dan pengusaha tekstil dalam kota. “Jadi perputaran ekonomi terjadi di Bontang. Bukannya di luar daerah,” tegasnya.
Soal dukungan dua partai, PDIP Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Adi mengatakan, pihaknya tak gentar ” Lebih baik sedikit partai tapi kami didukung oleh warga. Wargalah kekuatan utama,” sebutnya.
Sementara, calon wakilnya Basri Rase, yakin publik bakal menjatuhkan dukungan kepada pasangan Adi-Basri. Sebab, kata dia, program yang ditawarkan pro rakyat.
Seperti penyediaan wifi internet gratis, BPJS gratis, dan dokter siaga. “Kami akan programkan, ada dokter dan perawat disebar di seluruh wilayah Bontang, agar pelayanan kesehatan publik maksimal. Jadi, warga tahu mana pemimpin pro rakyat dan tidak membeda-bedakan,” pungkasnya. (yim/red)
Jangan Lewatkan Berita Terkini dari MediaKaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami: