BONTANG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Kota Bontang mengadakan Promosi Kesehatan (Promkes) ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Disdukcapil Kota Bontang, Rabu (12/2/2025). Promkes diadakan sebagai upaya pengenalan dan pemberitahuan mengenai layanan kesehatan yang dimiliki RSUD Taman Husada Kota Bontang.
Kabag Bagian Hukum, Kehumasan dan Kerjasama, Syariful Rahman, mengatakan kegiatan Promkes akan dilaksanakan ke beberapa OPD Kota Bontang untuk memberikan informasi kembali mengenai layanan-layanan kesehatan di rumah sakit. Ia mengatakan RSUD Taman Husada terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada pasien.
“Ini merupakan bagian dari promosi kesehatan yang dilakukan RSUD Kota Bontang,” jelas Syariful.
Sementara, Kepala Fisioterapi RSUD Taman Husada Kota Bontang, Muhammad Syawali, mengatakan peran rumah sakit memiliki fungsi kuratif atau pengobatan serta fungsi promotif. Fungsi promotif dimaksudkan untuk memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat dalam kesempatan saat ini diberikan kepada instansi pemerintah.
Syawali menjelaskan mengenai strok yang menjadi permasalahan kesehatan yang paling meningkat setiap tahunnya di dunia, begitu pula di Kota Bontang.
“Kenapa membahas strok karena di dunia setiap tahun ada 15 juta orang terkena strok termasuk terjadi di Kota Bontang. Strok sekarang bukan hanya terjadi pada orang tua atau pasien Lanjut Usia (Lansia) tapi terkena pada anak muda berusia 14 tahun hingga 23 tahun. Ini disampaikan agar masyarakat dapat diantisipasi supaya tidak terkena kepada diri sendiri atau keluarga,” jelasnya.
Ia mengatakan saat ini persamaan terkena strok pada orang tua dan anak muda dikarenakan aliran darah tidak lancar sampai ke otak atau penyempitan pembuluh darah.
“Penyempitan pembuluh darah bisa diakibatkan beberapa faktor seperti pola hidup yang tidak sehat, terlalu banyak mengonsumsi gula, garam, dan terlalu banyak kalori yang dapat menumpuk di pembuluh darah dan menyumbat sehingga jantung memompa darah tidak sampai ke otak dan membuat kerusakan sel otak yang disebut strok,” jelas Syawali.
Untuk pencegahan dan pengobatan sendiri, pada usia muda prognosisnya lebih bagus dibanding pada usia tua. “Caranya menghindari makanan berlemak tinggi dan menghindari gula yang banyak. Kalau memiliki hipertensi untuk rajin melakukan kontrol, diabetes melitus lebih sering dikontrol, dan merubah gaya hidup menjadi sehat atau berolahraga,” ungkapnya.
Dengan berolahraga, ia menyebutkan dapat menurunkan potensi terkena tekanan darah sehingga mengurangi risiko strok dan penyakit jantung.
“Penguatan otot dan bergerak akan menurunkan tekanan darah sampai 10 miligram. Setiap penurunan itu dapat menurunkan risiko strok dan penyakit jantung. Rokok juga menjadi penyumbang terbesar terkena strok,” katanya.
Untuk menghindari strok, dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan general check up untuk mengetahui gejala awal terkena strok.
“General check up penting untuk mengetahui gejala awal dan mendeteksi terkena strok. RSUD Taman Husada dapat memberikan layanan check up kesehatan yang dapat dijangkau masyarakat. Untuk di fisioterapi tetap akan ditanggung BPJS Kesehatan,” terangnya. (adv)
Penulis/editor: Yahya Yabo