spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berhasil Turunkan Angka Kematian, Kaltim Gencarkan Vaksinasi DBD

SAMARINDA – Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan 3.896 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dengan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai daerah kasus terbanyak sekitar 1.355 kasus.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin mengungkapkan Vaksinasi Dengue telah terbukti ampuh menurunkan angka kematian. Di Balikpapan misalnya, penurunan itu sangat signifikan dengan hanya satu kejadian kematian.

“Penurunan insiden dan kematiannya yang biasanya 7-8 insiden kini hanya satu kejadian,” katanya di Samarinda, Rabu (3/7/2024).

Sebelumnya, Dinkes Kaltim telah melaksanakan vaksinasi DBD di Balikpapan dengan hasil yang menggembirakan. Meski tidak dapat menjangkau setiap populasi akibat keterbatasan anggaran, namun hasilnya sangat positif. Sehingga Dinkes Kaltim akan melanjutkan program tersebut.

Di Balikpapan sendiri, lokasi pilot vaksinasi DBD telah menjalani dua tahap hingga Maret 2024. Program itu ditujukan kepada usia rentan, kisaran di bawah 10 tahun.

“Meskipun penyuntikan pada anak-anak bukanlah hal yang ideal, kami memulai program ini untuk menurunkan angka kesakitan DBD. Alhamdulillah, Balikpapan juga sudah terkendali,” ucap Jaya Mualimin.

BACA JUGA :  Asisten II Samarinda Tinjau Kesiapan Akhir, Teras Siap Diresmikan

Efektivitas vaksin DBD yang mencapai lebih dari 60 persen, membuat Jaya mencoba memproyeksikan program tersebut ke daerah-daerah di Kaltim.

“Kami telah memproyeksikan dapat melanjutkan dan memperluas program ini ke wilayah lain,” imbuhnya.

Program vaksinasi DBD juga dilaksanakan dengan sasaran awal sebanyak 5.000 anak pada Juli 2024 di Samarinda. Lantas program vaksin DBD akan diperluas ke kabupaten lain, seperti Kutai Kartanegara hingga Kutai Timur.

“Vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit menular. Dengan meningkatkan cakupan vaksinasi, terutama di kalangan anak-anak, dapat mengurangi beban penyakit dan melindungi komunitas dari wabah penyakit,” kata Jaya Mualimin.

Jaya pun berharap angka kesakitan dan kematian akibat DBD dapat ditekan terus-menerus. Sehingga dapat memberikan perlindungan anak-anak di Kaltim.

Vaksin yang dirancang untuk mencegah infeksi akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut, Tentunya telah melewati hasil uji klinis dan terbukti efektif mengurangi resiko infeksi dan komplikasi.

Pewarta: Khoirul Umam
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img