SAMARINDA – Sebuah informasi mengenai jalan tol Balikpapan-Samarinda beredar di jagat maya. Bahwasanya, jalan tol seksi V yang menghubungkan Kilometer 13-Manggar di Balikpapan telah dibuka. Di balik berita yang tidak benar, kecerobohan menyebarkan informasi tergambar.
Kepada kaltimkece.id, jaringan mediakaltim.com pada Senin (26/4/2021), PT Jasa Marga memastikan kekeliruan kabar tersebut. Direktur Utama PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda (JBS), Saragih, menjelaskan bahwa jalur bebas hambatan rute Kilometer 13-Manggar belum dioperasikan. “Masih persiapan untuk segera dioperasikan,” katanya via pesan singkat.
Direktur Teknik PT JBS, Hadi Susanto, menambahkan bahwa seksi V Tol Balsam masih tahap pembangunan. “Kalau sudah beroperasi, pasti ada informasi resmi dari kami,” tegasnya.
Informasi beroperasinya jalan tol Kilometer 13-Manggar pada mulanya diposting sebuah akun pribadi di Facebook pada Sabtu (24/4/2021). Unggahan tersebut menyampaikan, jalan tol di seksi itu telah dibuka. Masyarakat bisa melewatinya. Karena masih uji coba, kendaraan yang masuk jalan tol digratiskan.
Tanpa mengecek kebenaran maupun konfirmasi, postingan tersebut disebarkan sebuah fanspage di media sosial dengan basis pengikut yang cukup besar. Fanspage yang sering mengunggah kejadian seputar kota itu menyertakan beberapa narasi.
Media ini telah menghubungi pemilik akun yang pertama kali mengunggah status tersebut. Ia mengakui ada kekeliruan sehingga status tersebut dihapus lima jam setelah diunggah. Akan tetapi, informasi yang ditulis sudah dibagikan. Malahan, sampai menjadi pesan berantai di WhatsApp.
Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kaltim, Abdurrahman Amin, menilai bahwa menyebarkan informasi yang belum dipastikan kebenarannya adalah kecerobohan. Penyebaran informasi yang hanya mengutip status seseorang seperti ini, biasanya, diproduksi pihak yang bukan berstatus media pers. Jenis media tersebut berbeda dengan media-media siber yang bekerja di bawah Undang-Undang 40/1999 tentang Pers.
“Kerja pers tidak boleh sembarangan. Kami berkewajiban memverifikasi dan mengonfirmasi sebuah informasi. Tanpanya, bisa melanggar kode etik,” jelas pemimpin redaksi Samarinda Pos tersebut. Ia berharap, masyarakat bisa memilah dan membedakan informasi yang masih instan dengan informasi hasil kerja jurnalistik media di bawah naungan Dewan Pers.
“Dalam kasus ini, saya pikir sangat mudah menanyakan kepada pemilik akun yang pertama kali mengunggah informasi tersebut. Sayangnya, itu tidak dilakukan dan langsung mengutip statusnya,” terang Rahman.
MASIH PENYELESAIAN
Pembangunan Tol Balsam dibagi dalam lima seksi. Seksi I sepanjang 22,03 kilometer menghubungkan Kilometer 13 dengan Kecamatan Samboja di Kutai Kartanegara. Seksi II menghubungkan Samboja-Muara Jawa sepanjang 30,98 kilometer. Seksi III menghubungkan Muara Jawa-Palaran sepanjang 17,30 kilometer. Seksi IV Palaran-Samarinda sepanjang 16,59 kilometer. Kemudian, Seksi V menghubungkan Manggar dengan Kilometer 13 dengan panjang 11,09 kilometer.
Seksi II, III dan IV, sudah lama beroperasi. PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda (JBS) selaku pembangun Tol Balsam belum menerima keluhan sepanjang seksi-seksi tersebut dibuka untuk umum. Semua dipastikan berjalan lancar. “Cuma sepi saja, he he,” kata Direktur Teknik JBS, Hadi Susanto.
Adapun Seksi I dan V, masih tahap pembangunan. Hadi menjelaskan, Seksi V sebelumnya ditarget rampung sebelum Idulfitri 1442 Hijriah. Harapannya agar masyarakat bisa menggunakan tol dari dan ke Balikpapan sebelum Lebaran. Akan tetapi, masih ada pembangunan yang belum terselesaikan. Jadwal pengoperasian Seksi V diundur.
“Rencananya, Lebaran dipakai untuk fungsional saja. Tapi dari hasil rapat, itu enggak jadi,” jelasnya. Dia memastikan, pembangunan seksi V rampung setelah Idulfitri. Meski begitu, jalur tersebut belum bisa dioperasikan. Setelah rampung, mesti melewati uji coba kelayakan. “Kira-kira Juni baru dioperasikan,” sebut Hadi.
Sementara itu, pembangunan Seksi I (Km 13-Samboja) masih diperbaiki karena longsor. PT JBS masih menunggu desain konstruksinya. Ada empat titik longsor di Seksi I, baru satu desain yang sudah diterima. “Itupun, desainnya belum final,” beber Hadi.
Selain longsor, tambah dia, masih ada pagar pembatas jalan yang belum dibuat di Seksi I. Hal ini disebabkan masih ada lahan yang belum menjadi bagian Tol Balsam. Oleh karena itu, Hadi berharap, pemerintah turun tangan menyelesaikan masalah lahan. “Kalau seksi I, kemungkinan Juli atau Agustus baru bisa beroperasi,” tutupnya. (kk)