spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berebut Beasiswa Kaltim Tuntas, Tahun Lalu yang Daftar Belasan Ribu, Tak Sampai 30 Persen Diterima

SAMARINDA – Beasiswa Kaltim Tuntas kembali dibuka. Puluhan miliar rupiah bakal diberikan kepada para pelajar di provinsi ini untuk menuntaskan pendidikan. Belasan ribu pelamar adu peruntungan menjadi penerima.

Kamis, 25 Maret 2021, Pemprov Kaltim membuka pendaftaran Beasiswa Kaltim Tuntas. Kali ketiga program bantuan tersebut dibuka kepada para pelajar di provinsi ini.

Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan bahwa beasiswa tersebut dibatasi untuk mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi dalam negeri. Tidak ditujukan mahasiswa yang bersekolah di luar negeri. “Karena kalau diberikan ke satu orang yang berkuliah di luar, itu sama dengan 10 sampai 20 orang yang (berkuliah) di dalam negeri. Terlalu mahal,” ucap Isran Noor, Kamis, 25 Maret 2021.

Sejak pertama kali program ini dimunculkan, hanya sekitar 30—40 persen pendaftar terkualifikasi menerima Beasiswa Kaltim Tuntas. Dengan ditutupnya pendaftaran bagi calon penerima yang berkuliah di luar negeri, penerima bantuan tersebut maka bisa dimaksimalkan untuk berasal dari perguruan tinggi negeri.

“Ini lokal semua. Dari 2020 pun lokal semua. Kalau mau yang luar negeri silakan ambil yang Kaltim Stimulan,” ucapnya ditemui setelah membuka pendaftaran di Ruang Heart of Borneo, Kantor Gubernur Kaltim.

PERBEDAAN KALTIM TUNTAS DAN KALTIM STIMULAN

Ketua Badan Pelaksana-Beasiswa Kaltim Tuntas (BP-BKT) Iman Hidayat mengungkapkan beberapa perbedaan kategori beasiswa Kaltim Tuntas dan Kaltim Stimulan. Kaltim Tuntas merupakan beasiswa untuk mahasiswa aktif yang berasal dari Kaltim. Atau yang secara khusus dikirim pemerintah daerah untuk menempuh pendidikan tinggi.

Pencairan beasiswa dilakukan bertahap. Besaran yang diberi pun mengikuti total uang kuliah mahasiswa per semester. Juga menyesuaikan sisa waktu kuliah penerima yang dihitung per semester.

“Pencairannya setahun dua kali. Total pemberian beasiswa dihitung dari semester beasiswa diajukan, sampai semester 8,” ucap Iman.

Tiga kategori dikemukakan untuk calon penerima Beasiswa Kaltim Tuntas. Yaitu Kategori Beasiswa Umum, Beasiswa Khusus, dan Kategori Beasiswa Kerja Sama. Beberapa syarat wajib di antaranya memiliki indeks prestasi kuliah (IPK) minimal 3.0 dan memiliki KTP asal Kaltim. “Mahasiswa juga harus berasal dari perguruan tinggi yang minimal berakreditasi B,” sambungnya.

Sementara, Beasiswa Kaltim Stimulan adalah beasiswa yang diberikan kepada siswa dan mahasiswa yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik. Pencairan dilakukan melihat kebutuhan tahun anggaran berjalan atau keperluan anggaran saat beasiswa tersebut diajukan.

“Dengan alokasi dana bantuan bervariasi, mengikuti jenjang pendidikan atau pelatihan. Beasiswa ini tidak melihat grade atau akreditasi sekolah maupun perguruan tinggi,” ucap Iman.

Ada empat kategori untuk calon penerima Beasiswa Kaltim Stimulan. Yakni Beasiswa Umum, Beasiswa Khusus, Kategori Sertifikasi Keterampilan, dan Beasiswa Studi Luar Negeri.”Seluruh total anggaran beasiswa Kaltim Tuntas dan Stimulan berjumlah total Rp 88,121 miliar,” ucap Iman.

SYARAT DAN PERSAINGAN YANG KETAT

Beasiswa ini dibuka seluas-luasnya kepada seluruh pelajar dan mahasiswa asal Kaltim. Namun, seleksi dilakukan secara serius. Pada 2020 tercatat 15.117 orang mendaftarkan diri mengambil Beasiswa Kaltim Tuntas. Hanya 4.397 yang diterima. “Hanya sekitar 29,1 persen,” ucapnya.

Sementara pendaftar Beasiswa Kaltim Stimultan untuk mahasiswa dan siswa pada 2020 tercatat menyentuh angka 13.137 dan 114.093 orang. Namun hanya 5.130 orang atau 39,1 persen mahasiswa diterima. Sedangkan untuk siswa hanya 20.897 atau sekitar 18,32 persen.

Nilai dan pengisian berkas administrasi disebut menjadi faktor eleminasi pendaftar.  “Dibaca benar-benar. Kalau salah membaca dan salah mendaftar, peluangnya akan kecil,” ucapnya.

Akademikus sekaligus pengamat pendidikan dari Universitas Mulawarman, Jamil BS, mengapresiasi program pemberian beasiswa yang diberikan Pemprov Kaltim.  Meski demikian, Jamil mengingatkan bahwa Pemprov harus melihat desain atau grand design pendidikan di Bumi Etam.

Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Unmul tersebut, berharap Pemprov secara holistic melihat rencana pemberian beasiswa, khususnya, dalam kebutuhan sumber daya manusia Kaltim.

“Baik beasiswa diberikan kepada siswa atau mahasiswa yang berkuliah di dalam dan luar negeri, intinya jangan sampai mereka lupa kembali membangun Kaltim,” pungkasnya, diwawancarai Kamis, 25 Maret 2021. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti