Catatan Rizal Effendi
PARA penderita penyakit jantung mendoakan Gubernur Isran Noor selalu sehat. Mereka menyambut gembira dan berterima kasih, maklum Isran meski akan berakhir masa baktinya September 2023 nanti, toh masih tetap committed membangun gedung Pelayanan Jantung Terpadu Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (PJT RSKD) Balikpapan.
Padahal gedung canggih bernilai Rp 357 miliar itu dibiayai APBD Kaltim melampaui masa tugas Isran. Istilahnya tahun jamak. “Tapi tak masalah, karena ini sangat dibutuhkan,” kata Gubernur dalam acara ground breaking gedung PJT itu, Senin (5/6) kemarin. Isran sempat meminta dukungan Eddy Sunardi Darmawan, anggota Dewan yang hadir di situ.
Gedung berlantai 7 itu adalah gedung PJT pertama di Kaltim. Jika pembangunannya berjalan lancar, akhir 2024 sudah rampung dan pada awal 2025 sudah bisa beroperasi. Berarti bakal menjadi kado HUT ke-68 Kaltim, yang jatuh pada 9 Januari 2025. “Mudah-mudahan gubernurnya tetap Pak Isran,” kata seorang keluarga pasien berharap.
Pembangunan gedung PJT tahap pertama, seperti dijelaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR) Aji Muhammad Fitra, dikerjakan oleh RELIS-BNB dengan konsultan perencana CV Explo Natha Persada dan konsultan supervisi PT Marannu Maraya Maindan.
Istimewanya, gedung yang dibangun di atas lahan seluas 3.833 meter persegi itu, listriknya sebagian besar akan menggunakan pembangkit listrik tenaga surya. Orang menyebutnya sistem solar cell, yaitu pembangkit listrik yang mampu mengonversi sinar matahari menjadi arus listrik. Jadi lebih hemat dan bersih.
Saya berterima kasih diundang Direktur RSKD dr Edy Iskandar menyaksikan acara tersebut. Gedung ini niscaya sangat ditunggu para penderita gangguan jantung. Maklum selama ini mereka harus pergi ke luar daerah terutama RS Harapan Kita, yang merupakan pusat pelayanan jantung Indonesia. Bagi yang berkantong tebal, tak jarang mereka terbang ke Singapura atau ke Penang, di negara tetangga Malaysia.
“Nanti RSKD bisa memberikan pelayanan yang maksimal, apalagi kita ditunjuk menjadi rujukan nasional untuk jantung setelah RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda. Karena itu RS Harapan Kita akan memberikan pendampingan,” kata Edy.
Isran Noor tampak entusias menyambut dilaksanakannya ground breaking pembangunan gedung PJT RSKD. “Dengan ucapan Bismilillahirrahmaannirrahiim kita mulai pembangunan gedungnya,” katanya sambil memencet tombol sirene didampingi para pejabat yang hadir. Termasuk saya yang dipanggilnya dan mantan sekprov M Sa’bani serta Rektor Universitas Balikpapan (Uniba) Dr Isradi Zainal.
Uniba lagi mempersiapkan diri membuka Fakultas Kedokteran dan meminta rekomendasi Gubernur agar RSKD menjadi RS Pendidikan bagi Uniba.
Ketika memberikan sambutan, Gubernur sangat lancar membahas masalah penyakit jantung. Sebab, penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Bahkan menurut BPJS Kesehatan, penyakit jantung adalah penyakit yang paling besar menguras pembiayaan. Bayangkan di tahun 2021 mencapai Rp 7,7 triliun.
Menurut Isran, teknologi penanganan penderita gangguan jantung semakin berkembang. Salah satunya apa yang dikenal sebagai operasi bypass. Ini adalah prosedur untuk mengembalikan aliran darah ke otot jantung. Istilah kedokterannya pencangkokan bypass arteri coroner atau coronary artery bypass graft (CABG).
Operasi bypass biasanya dilaksanakan kepada mereka yang menderita penyakit jantung koroner. Ini berkaitan dengan masalah penyempitan pembuluh darah di jantung karena penumpukan residu lemak yang biasa disebut plak.
“Setahu saya orang yang sudah menjalani bypass umurnya panjang-panjang,” kata Isran sambil menunjuk beberapa mantan pejabat Kaltim, yang pernah menjalani tindakan medis bypass.
Selasa (6/6) pagi ini Isran juga meresmikan Rumah Sakit Mata milik Pemprov Kaltim Jalan M Yamin, selantai Samarinda. Ketinggian gedungnya hanya kalah dengan PJT RSKD. “Salah satu layanan unggulan kita adalah operasi lasik. Bisa diterapkan terhadap mereka yang menderita rabun jauh, dekat, dan astigmatisma,” tutur sang direktris, drg Shanty Sintessa. Isran menyebut kehadiran RS Mata Pemprov Kaltim ini sangat penting, sebab sangat dibutuhkan masyarakat. “Apatah pula kebetulan mata saya kerap mendadak rabun kalau melihat yang sudah tak muda lagi,” katanya bercanda.
SETELAH KANKER
Edy Iskandar menyebut kehadiran gedung PJT melengkapi fasilitas pelayanan RSKD setelah memiliki unit pelayanan kanker terpadu (UPKT), akhir Maret 2022 lalu. “Setelah kanker, kini RSKD juga mampu berdaulat dalam pelayanan jantung,” tandasnya.
Istilah berdaulat adalah merujuk dari visi misi Isran dan Hadi Mulyadi, yaitu “Berani untuk Kalimantan Timur Berdaulat.” Itu semangat untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan dengan kekuatan yang dimiliki di antaranya dengan didukung sumber daya alam (SDA) yang melimpah serta peningkatan kualitas SDM-nya.
Sebagai PJT, maka RSKD nantinya mampu memberikan pelayanan jantung bersinergi, antara layanan operatif dan non operatif, pelayanan jantung anak dan dewasa, perawatan jantung biasa sampai perawatan jantung intensif terpadu dalam satu gedung.
Sementara ini RSKD didukung 4 tenaga dokter spesialis jantung dan satu dokter bedah jantung dan vascular. Akhir tahun 2023 akan bertambah lagi dokter bedah jantungnya. Mereka adalah dr Yusri SpJP, dr Ria SpJP, dr Adeline SpJP, dr Puspa SpJP dan dr Ananto Sp BTKV. “Kita juga akan didukung oleh tim dokter jantung RS AWS,” kata Edy.
Saya jadi teringat kedi golf Baba yang menemani saya dan teman-teman bermain golf di lapangan golf Gunung Bakaran Pertamina beberapa pekan lalu. Kita kaget di hole 9 dia terjatuh langsung kejang dengan mulut berbusa. Ketika dilarikan ke RS Beriman, dia lebih dulu meninggal dunia. Sepertinya kena serangan jantung, karena di hole 6 dia sempat mengeluh di dada.
Selesai ground breaking kemarin, saya sempat diajak Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr Andi Sri Juliarti yang akrab dipanggil dr Dio menengok anak buah saya, Nunung Nurjaya, mantan Lurah Graha Indah yang dirawat di ruang Anggrek Hitam RSKD.
Saya sempat mendoakan dan menguatkan istrinya, yang tengah menjaga dan menitikkan air mata. Tapi sorenya saya mendapat kabar dari dr Dio, Pak Nunung sudah tiada. Innalillahi wa innaa ilayhi raaji’uun. Kita doakan almarhum husnul khotimah. Selain di Graha Indah, Pak Nunung pernah bertugas sebagai Lurah Muara Rapak. Seingat saya dia lurah baik, sangat bersahaja dan menjadi teladan bagi kita semua. Dalam Islam, orang baik jalan ke pintu surga. (*)