SAMARINDA – Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Masitah memastikan belum ada laporan kasus cacar monyet atau monkeypox di Kaltim. Kendati demikian ia meminta masyarakat untuk tetap mawas diri dan mengenali gejalanya.
Masitah menerangkan, Indonesia pun belum ada ditemukan kasus cacar monyet. Namun Kementerian Kesehatan telah melakukan antisipasi penyebaran cacar monyet dengan memberikan informasi ke seluruh dinas kesehatan se-Indonesia hingga ke seluruh fasilitas kesehatan.
“Berbagai sarana kita gunakan, termasuk di portal Dinkes dan media sosial untuk mengedukasi masyarakat,” jelasnya, Selasa (2/8/2022).
Dengan mengedukasi masyarakat, sebut Masitah, setidaknya dapat menghindarkan masyarakat dari hoaks dan membuat masyarakat paham dengan gejalanya.
“Mudah-mudahan cacar monyet ini masyarakat tahu, memahami gejalanya dan situasinya,” tandas Masitah.
Sejak 23 Juli 2022, World Health Organaisation (WHO) menetapkan cacar monyet sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Sebanyak 75 negara melaporkan penyakit ini, dengan total lebih 17 ribu kasus. Bahkan Kota New York, Amerika Serikat, mendeklarasikan status darurat kesehatan publik cacar monyet.
Berikut gejala cacar monyet:
1. Ruam dengan lepuhan pada wajah, tangan,kaki, mata, mulut dan/atau alat kelamin.
2. Pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan).
3. Demam, sakit kepala.
4. Nyeri otot dan lemas. (eky)