spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Belajar  Itu dengan Berguru

Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq

Mempelajari ilmu agama memang sudah seharusnya ditempuh lewat jalan berguru. Meskipun saat ini kemajuan teknologi yang semakin canggih memudahkan seseorang untuk belajar, tapi hendaknya tetap memiliki guru untuk mendapatkan pengajaran agama yang tepat.

Karena ilmu itu kaitannya bukan hanya tentang konten atau isi yang bisa dipahami, namun berkaitan erat dengan keberkahan.

Mengapa hari ini meskipun ilmu seperti dibuka, yakni mudah untuk mendapatkannya namun jumlah ulama semakin langka? Orang yang mengerti agama semakin sedikit? Jawabannya karena ilmu telah banyak kehilangan berkahnya. Dan di antara sebab hilangnya berkah adalah ketika ia didapatkan bukan dari jalan berguru.

Ungkapan, “Siapa yang tidak punya guru, gurunya adalah setan” adalah salah satu nasihat dari sekian banyak nasihat para ulama yang menunjukkan tentang pentingnya mengambil ilmu dari jalan berguru kepada ahlinya.

Karena hal itu bisa menghindarkan dari kesalahpahaman, menjaga sanad keilmuan dan untuk mendapatkan keberkahan dari ilmu yang dipelajari.

Namun demikian jangan dipahami itu artinya seseorang tidak boleh mengambil ilmu dari sumber lain semisal dari buku, internet atau bahkan sosmed. Tetap belajar di manapun dan ambil manfaat ilmu dari siapapun dan apapun.

BACA JUGA :  Pabrik Tahu di Jalan Tomat Nyaris Terbakar

Namun yang perlu diingat, itu bukan metode utama dalam belajar agama. Hanya sebagai semacam “nutrisi tambahan”. Tetap ilmu aqidah, fiqih, hadits, apalagi adab dan akhlaq didapatkan lewat bermajelis di hadapan seorang guru.

Sebagai penutup kita renungkan perkataan dari Al Imam Abdullah bin Mubarak  Rahimahullah berikut ini saat beliau ditanya : “Bolehkah mengambil nasehat dalam buku-buku tanpa guru?”

Beliau menjawab : “Bukan hanya di buku, bahkan kalian boleh mengambil nasihat dari coretan di tembok-tembok. Kecuali dalam masalah Fiqih, kalian tidak boleh menyampaikan, kecuali yang kalian dapatkan dari menyimak (berguru)”.

Wallahu a’lam. (**)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.