MALANG – Dunia sepak bola Tanah Air berduka, kericuhan terjadi di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya selesai. Sebanyak 127 orang terdiri dari suporter Arema dan anggota polisi menjadi korban tewas dalam kerusuhan usai laga berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (2/10/2022) malam WIB berakhir dengan skor 2-3.
Kekalahan skuad Singo Edan di kandang mereka memantik emosi suporter Arema. Para pemain lantas berlari menuju ruang ganti setelah wasit meniup peluit panjang mereka.
Suporter Turun ke Lapangan
Para pemain Arema dan Persebaya tak sempat berbagi salam untuk penghormatan setelah pertandingan. Sebab, suporter beranjak ke lapangan secara sporadis. Pihak keamanan langsung mengamankan pemain. Suporter yang turun ke lapangan berlari menuju ruang ganti untuk mengejar pemain.
Beberapa dari mereka juga melempari dengan benda-benda tumpul. Perlengkapan pertandingan dan fasilitas di dalam lapangan meliputi bangku pemain, papan iklan, jaring gawang ikut menjadi pelampiasan kekecewaan. Mobil polisi turut menjadi sasaran amukan massa.
Melalui akun resmi Persebaya di Twitter, mereka menjelaskan dalam kondisi aman usai laga. Para pemain Persebaya sempat tertahan di Stadion Kanjuruhan, tetapi mereka aman saat pulang menggunakan kendaraan taktis (rantis). “Tim telah keluar dari area stadion dan langsung menuju titik evakuasi agar bisa segera kembali ke Surabaya dan beristirahat,” tulis akun resmi Persebaya.
Sementara pemain Arema tertahan di ruang ganti pemain. Mereka yang masih tertahan juga turut membantu menolong korban yang berjatuhan.
Penembakan gas air mata salah satu penyebab puluhan jiwa tewas di stadion kanjuruhan. STOP KOMPETISI ATAS DASAR KEMANUSIAAN! Cc @jokowi @Kiyai_MarufAmin pic.twitter.com/O5kgtSbgK7
— Instagram @akmalmarhali20 (@akmalmarhali) October 1, 2022
Tembakan Gas Air Mata
Sementara, di dalam Stadion Kanjuruhan terjadi kericuhan saat pihak keamanan mencoba mengamankan pemain. Berdasarkan laporan jurnalis Kompas TV, Muhammad Tiawan, suporter berbondong-bondong masuk ke lapangan seusai laga.
Pihak keamanan mencoba mengamankan kondisi dengan menembakkan gas air mata ke bagian bawah pagar pembatas. Nahasnya, asap gas air mata yang mereka lontarkan mengarah ke tribune dan mengepul di sisi selatan.
Asap tersebut disinyalir menjadi penyebab suporter sesak napas dan pingsan, bahkan memakan korban jiwa. Dalam video unggahan ketua Save Our Soccer, Akmal Marhali, di Twitter, terlihat jelas kepulan asap di sisi tribune selatan.
Kondisi Berangsur Pulih
Sekitar dua jam setelah kericuhan terjadi. Kondisi Stadion Kanjuruhan berangsur pulih. Di sisi lain, Aremania juga turut membantu suporter-suporter yang pingsan. Begitu juga dengan pemain maupun staf Arema yang tertahan, mereka turut membantu korban. Sementara, pihak keamanan belum diketahui menangkap atau menahan pihak-pihak yang diduga provokator kericuhan. (mk)
Sumber: Kompas.com