TANJUNG REDEB – Program 1.000 titik WiFi gratis yang sudah dituntaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau mendapat sorotan dari Ketua DPRD Berau, Madri Pani. Dia menilai, penempatan WiFi gratis tersebut tidak tepat sasaran. Pasalnya, tidak memprioritaskan penanganan di wilayah-wilayah blankspot terlebih dahulu.
“Wilayah kita masih ada yang blankspot, WiFi gratis yang digenjot pemerintah daerah kita ini kurang ampuh,” tegasnya.
Menurut politikus NasDem ini, program WiFi gratis hanya akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau saja. Terlebih dalam setiap tahun Pemkab Berau harus menggelontorkan anggaran sekisar Rp 30 miliar untuk pembiayaan internet tersebut. “Asalnya dari APBD kita. Sementara uangnya dari masyarakat juga. Artinya ini sudah salah,” paparnya.
Dirinya menyebut, bisa saja pemerintah daerah mengucurkan dana lebih untuk membangun infrastruktur jaringan lebih baik guna memecahkan masalah keterbatasan internet.
Sebab, dengan membuat Base Transceiver Station (BTS) di wilayah blankspot jauh lebih efektif ketimbang program 1.00 titik WiFi gratis. “Seharusnya hanya dengan dana kurang lebih sebesar Rp 60 Miliar sudah bisa membangun empat tower dalam jangka waktu setahun. Dan itu lebih tepat mengentaskan wilayah blankspot,” imbuhnya.
Madri membeberkan, peforma WiFi tidak akan sesuai ketika berhadapan dengan blankspot di sejumlah wilayah di Kabupaten Berau. “Jadi tidak ada pembiayaan besar di masa depan jika kita bisa membangun sendiri towernya. Itu yang dibutuhkan masyarakat,” tuturnya.
Kemudian menurutnya, pembangunan tower ini juga tidak akan memakan biaya dalam waktu jangka panjang. Berbeda dengan program WiFi gratis ini akan membebani APBD Berau terus menerus. “Pasti akan terbebani, apa bisa mencapai Rp 30 miliar lebih kan,” ujarnya.
Madri berharap, pemerintah daerah bisa melakukan penyusunan program yang tepat untuk mengentaskan kawasan yang masih blankspot di Kabupaten Berau. Mengingat digitalisasi saat ini sudah sangat diperlukan.
Apalagi Berau merupakan kawasan wisata yang menarik dan membutuhkan jaringan yang cepat untuk berseluncur sosial media.
“Banyak keuntungan dengan dukungan jaringan internet ini. Tidak hanya wisatawan, sektor-sektor lainnya juga membutuhkan internet ini,” pungkasnya. (adv/dez)