Beranda PENAJAM PASER UTARA BB POM Samarinda Uji Keamanan  Makanan di Pasar Penajam

BB POM Samarinda Uji Keamanan  Makanan di Pasar Penajam

0
Hasil sampel yang diambil masih akan dibawa ke Samarinda untuk diuji lebih lanjut.

PENAJAM– Seratus sampel bahan makanan di Pasar Induk Penajam diambil untuk dites keamanannya oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) Samarinda. Hal itu bertujuan untuk memastikan apakah berbagai jenis pangan itu aman untuk dikonsumsi masyarakat.

Sudah sejak Mei lalu, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) PPU bekerja sama dengan BB POM melakukan pengawasan bahan makanan yang dijual di pasar wilayah PPU.

Mengawali kegiatan, selama beberapa hari, petugas gabungan  berkeliling di Pasar Induk Penajam mengambil sampel produk makanan olahan dan komoditas ikan.

“Sementara mengambil seratus sampel mulai kerupuk, ikan kering, ikan asin, terasi, baik lokal maupun dari luar PPU,” ujar Kepala UPT Pasar Penajam, Ali Musthofa, Selasa (14/6/2022).

Sampel itu selanjutnya dibawa tim Dinas KUKM Perindag PPU dan diteruskan ke BB POM Samarinda untuk ditindaklanjuti. Adapun kandungan bahan berbahaya yang diwaspadai, di antaranya formalin, boraks, methanil yellow dan rhodamin B (bahan pewarna tekstil).

Selain pengambilan sampel, tim Dinas KUKM Perindag PPU juga memberikan sosialisasi berupa pelatihan dan alat uji (mini lab). Tujuannya untuk dapat menguji kelayakan bahan makanan dan air untuk konsumsi di wilayah PPU.

Dengan adanya pengawasan ini, diharapkan bahan makanan di wilayah PPU aman untuk dikonsumsi. Selain itu, jika ditemukan bahan berbahaya, para penjual secara sadar tidak memasok atau menjual kembali bahan makanan.

“Sementara masih fokus di Pasar Induk Penajam, baru selanjutnya bergeser ke wilayah lain,” sebut Ali Musthofa.

Lebih lanjut, Ali mengharapkan dukungan serupa bisa terus ada, agar program ini dapat terus berjalan dan berkesinambungan. Karena, lanjut dia, pasar merupakan ekosistem utama di tengah masyarakat dalam mencari penghidupan. Maka dari itu, pemerintah harus hadir untuk memberikan jaminan bebas dari bahan makanan berbahaya, sehingga layak untuk dikonsumsi.

“Sehingga anak-anak generasi berikutnya, cerdas tanpa ada obat-obat terlarang. Harapan yang kedua, pemerintah daerah memberikan anggaran, support terkait anggaran untuk alat-alat laboratorium khususnya di UPT Pasar, sehingga kita berkesinambungan bisa melakukan uji mandiri,” pungkasnya. (sbk)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version