spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Baznas Berau Terima Bantuan Produktif ZCD dari Baznas Kaltim

SAMARINDA – Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Berau menerima Bantuan Produktif Zakat Community Development (ZCD) senilai Rp 250 Juta dari Baznas Provinsi Kaltim, bersama 4 kabupaten/kota lainnya di Kaltim.

Dana yang diserahkan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Seketariat Provinsi Kaltim Muhammad Syirajudin ini, didampingi Pimpinan Pembina Wilayah I Baznas Republik Indonesia Muhamad Nadratuzzaman Hosen.

Penyerahan Produktif ZCD serupa juga diterima oleh Kabupaten Kutai Kartanegara senilai Rp 295 Juta, Kabupaten Paser Rp 200 Juta, Kota Bontang Rp 250 Juta, dan Kota Samarinda Rp 250 Juta.
Wakil Ketua IV Baznas Berau Maria Yosephi mengatakan, bantuan Produktif ZCD dari pemerintah Kaltim akan disalurkan sesuai dengan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 8 program Baznas.

“Pada tahun 2022 sesuai dengah hasil rakernas Baznas RI, ada delapan program yang di arahkan dan harus diaplikasikan di kabupaten/kota,” ucapnya Maria, Sabtu malam, (08/10/2022) di Ruang Rui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim.

Maria menambahkan delapan program prioritas Baznas meliputi program beasiswa, rumah layak huni, rumah sehat baznas, penguatan baznas tanggap bencana, baznas microfinance atau bank zakat mikro, Z-mart, Z-chicken dan santripreneur.

BACA JUGA :  Pusat Kuliner Tionghoa 'Little Chinatown' Bakal Dibangun di Kawasan Citraniaga Teras Samarinda

Maria mengatakan, Baznas sebagai lembaga non- pemerintah yang dipercaya sebagai pengemban amanah pengelola zakat sesuai dengan undang-undang. Sehingga penyaluran bantuan Produktif ZCD yang diterima baznas Berau akan diberikan melalui program Z-mart. Z-mart merupakan program pendampingan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kepada mustahik. “Ini menjadi bagian peningkatan kapasitas usaha mustahik, sehingga dapat terlepas dari kemiskinan,” ucapnya.

Maria juga menambahkan, Program Z-mart diberikan kepada mustahik yang termasuk kedalam delapan asnaf penerima manfaat zakat dan memiliki usaha berskala kecil dengan modal Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta. Program Z-mart juga meliputi pembangunan kios dengan ukuran 3×4 meter dan bantuan modal dana senilai Rp 10 juta. “Untuk di daerah Berau sudah ada 10 jaringan usaha Z-mart, dan lima diantaranya sudah berkembang,” sambungnya.

Maria berharap program yang baru dijalankan selama 2 tahun terakhir akan dapat terus terlaksana, sehingga meningkatkan kapasitas warung dan bersaing di tengah pasar retail modern serta mengatasi kemiskinan di wilayah Berau.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekretariat Provinsi Kaltim M Sirajudin dalam sambutannya mengatakan, Baznas dapat hadir sebagai solusi pertumbuhan ekonomi di Kaltim. Kondisi ekonomi yang belum stabil pasca pandemi membuat tingginya angka inflasi yang terjadi di beberapa daerah.

BACA JUGA :  Catatan Perjalanan ke Tuban (2): Layanan Kapal Bak Hotel Bintang Lima

“Hal ini menjadi kekhawatiran bersama, sehingga dengan adanya program Z-mart dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat pasca pandemi,” ungkapnya.

Sirajudin mengatakan Baznas menjadi bagian harapan pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi, melalui zakat, infaq dan shadaqah yang dikeluarkan oleh masyarakat menjadi peningkatan keadilan dan penanggulangan angka kemiskinan yang akuntabel.

“Potensi zakat di Kaltim, diharapkan dapat terus disosialisasikan sehingga pembayaran zakat dapat dikelola melalui lembaga non struktural pemerintah sesuai dengan Undang-Undang No.23 tahun 2011. Mengingat banyaknya masyarakat yang mengeluarkan zakat di tempat lain,” sambungnya

Syirajudin juga menambahkan, potensi zakat, infaq dan shadaqah di Kaltim mencapai Rp 1,1 Triliun. Jika dapat merealisasikan program Baznas yang disebar melalui kabupaten/kota se-Kaltim, tentu akan sangat membantu program pemerintah daerah. (Ria/rls)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img