SAMARINDA – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kalimantan Timur menggelar sosialisasi terkait pengawasan politik uang, politisasi SARA, dan kampanye hitam pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur 2024.
Acara yang berlangsung di Hotel Fugo, Lantai 5 ini dimulai pada pukul 09.00 – 15.00 Wita, dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk partai politik, media, mahasiswa, serta organisasi kepemudaan di Kalimantan Timur.
Danny Bunga, anggota Bawaslu Kalimantan Timur, yang ditemui di lokasi acara, menjelaskan tujuan sosialisasi ini.
“Di Hotel Fugo ini kita mengadakan sosialisasi untuk menanggulangi kampanye hitam (black campaign), menolak politik uang, serta menanggulangi politisasi SARA,” ungkapnya
“Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat, partai politik, dan semua pihak terkait untuk tidak menggunakan praktik money politik, tidak bermain dengan isu SARA, dan tidak melakukan kampanye hitam,” ujarnya.
Menurut Danny, acara ini dihadiri oleh 18 perwakilan partai politik yang diundang, serta perwakilan media, mahasiswa, dan organisasi kepemudaan di Kalimantan Timur.
“Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah untuk meminimalisir, bahkan menghilangkan praktik politik uang dalam Pemilu.
Kami ingin mengajak masyarakat dan pendukung pasangan calon untuk lebih fokus pada program dan visi-misi calon pemimpin, bukan pada uang yang digunakan untuk mempengaruhi pemilih.
Sosialisasi ini juga menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan akademisi, seperti dosen dari Universitas 17 Agustus dan Universitas Muhammadiyah, serta akademisi lainnya yang berkompeten di bidangnya.
Mereka memberikan penjelasan terkait dampak negatif dari politik uang, politisasi SARA, dan kampanye hitam terhadap integritas pemilu dan demokrasi di Kalimantan Timur.
“Bawaslu Kaltim pun berharap sosialisasi ini dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan Pemilu yang lebih transparan dan adil di daerah tersebut,” tutupnya.
Pewarta : Dimas
Editor: Nicha R