spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bawaslu Imbau Pemilih Pemula Agar Tidak Tergiur Politik Uang

SAMARINDA – Setidaknya hampir 60 persen data pemilih merupakan pemilih muda, notabenenya mereka yang berumur 17-26 tahun. Sehingga timbul kekhawatiran dari pihak Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Timur mengenai keterlibatan kaum muda di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Galeh Akbar Tanjung, Anggota Bawaslu Kaltim mengakui bahwasanya pemilih pemula sangat rentan terhadap politik uang.

Padahal politik uang adalah bentuk kecurangan dalam Pilkada. Tidak hanya itu, politik uang akan menggerogoti integritas demokrasi.

“Politik uang itu tidak mudah kita berantas, tapi setidaknya kita mengkanalisasi,” jelas Galeh.

Mengkanalisasi yang dimaksud Galeh adalah membentengi politik uang. Generasi muda diharapkan menjadi benteng tersebut dalam berjalannya proses pengawasan tahapan Pilkada.

“Generasi muda ini menjadi benteng agar mereka menjadi bagian masyarakat yang turut serta mengontrol kecurangan dalam pilkada,” lanjut Galeh.

Adapun peran pengawasan bagi pemilih pemula ialah dengan melaporkan pelanggaran-pelanggaran  yang terjadi. Sebab Bawaslu Kaltim tidak hanya menerima laporan saja, tetapi juga menerima informasi dari masyarakat.

BACA JUGA :  Tim WM FC Sabet Juara I Open Tournament Mini Soccer Media Kaltim Cup 2023

“Ketika ada kecurangan bisa melaporkan dan memberikan informasi kepada kami yang ada di kecamatan atau di kelurahan,” urainya.

Lebih jauh, Galeh tidak menginginkan jika dengan minimnya pengetahuan pemilih pemula terhadap kecurangan, malah menerima politik uang begitu saja.

Selanjutnya bagi Galeh, pelanggaran terjadi bukan karena ada kesempatan melainkan karena ketidaktahuan. Mengerikan baginya ketika politik uang dianggap biasa-biasa saja.

“Bawaslu melakukan berbagai cara agar dapat menyadarkan pemilih muda kalau politik uang itu salah,” tegas Galeh.

Hal ini juga berkaitan dengan kausalitas pemilihan generasi muda. Politik uang tentu akan merugikan jika kemudian pemimpin yang terpilih tidak dapat mensejahterakan rakyat. Sehingga pemilih pemula perlu memikiran sekali lagi efek dari politik uang yang negatif bagi demokrasi serta masa depan daerah.

Pewarta: Khoirul Umam
Editor: Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img