spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Baru Menikah Malam Hari, Paginya Pria 23 Tahun Ini Tewas Tergantung di Pohon

SAMARINDA – Baru semalam pria 23 tahun ini mengucap janji suci sehidup semati kepada pasangannya. Hanya berselang beberapa jam, ia ditemukan tewas tergantung. Masih tak diketahui penyebab hingga pria asal Sulawesi ini mengakhiri hidupnya.

Sabtu, 31 Oktober 2020, sekitar pukul 06.30 Wita sesosok mayat laki-laki ditemukan gantung diri di depan kantor Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (PDPAU) Samarinda, Jalan Teuku Umar RT. 35, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda. Jasad tersebut tergantung di pohon dengan tali nilon berwarna biru menjerat leher.

Kapolsekta Sungai Kunjang Komisaris Polisi Bambang Budiyanto mengatakan bahwa semula pihaknya mendapat laporan dari Ketua RT 35, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang. Disebutkan jika ia mendapat laporan dari warga terkait seseorang gantung diri di depan kantor PDPAU Samarinda. Setelah dipastikan ke tempat kejadian perkara (TKP), benar bahwa ada sesosok jasad laki-laki tergantung di pohon.

Anggota Poksekta Sungai Kunjang bersama Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda pun melakukan evakuasi jasad tersebut sekaligus olah TKP untuk penyelidikan terkait kematian korban. Selanjutnya jasad tersebut dibawa ke kamar mayat RSUD Abdul Wahab Sjahranie.

BACA JUGA :  Gubernur Kaltim Apresiasi Peningkatan Kompetensi Pejabat Fungsional

Polisi kemudian mengetahui identitas korban dari seseorang bernama Morgan, 47 tahun. Bahwa identitas jasad tersebut berinisial BL usia 23 tahun.

Morgan mengatakan jika jasad berinisial BL tersebut tinggal di rumahnya di Jalan Revolusi 2 Gang 15 RT 8 Kelurahan Lok bahu Kecamatan Sungai Kunjang. Morgan mengetahui BL gantung ditemukan tewas gantung diri setelah polisi datang ke rumahnya memberitahu kabar tersebut.

“Kami kaget, istrinya langsung mengamuk. Saya langsung ke lokasi penemuan untuk memastikan dan ternyata benar dia (BL) suami dari sepupu saya. Mereka baru menikah tadi malam (Jumat, 30 Oktober 2020 pukul 20.00 Wita),” jelas Morgan.

Dilanjutkan Morgan, BL datang ke rumahnya pada Jumat itu juga dari Sangasanga, Kutai Kartanegara. Ia lalu meminta untuk dinikahkan dengan seorang wanita yang merupakan sepupu dari Morgan. Pemberkatan nikah pun berjalan lancar pada Jumat malam itu di kediaman Morgan. Keluarga pun berkumpul. BL membawa serta tantenya.

Dari penuturan istri BL, Morgan menjelaskan jika BL keluar rumah sekira pukul 05.30 Wita. Meminta izin keluar membeli obat. Motor yang dipakainya adalah motor pinjaman milik temannya. Namun tak kunjung kembali, hingga pada pukul 07.30 Wita kabar tersebut sampai ke keluarga.

BACA JUGA :  Perubahan Budaya pada Masyarakat Multikultural di Era New Normal

“Rencananya hari ini dia pulang kembali ke tempat kerjanya di Sangasanga membawa serta istrinya. Sekarang mayatnya masih di rumah sakit. Kami masih menunggu karena rencananya mau dimakamkan di Sulawesi,” tutup Morgan. (kk/red)

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img