TANJUNG REDEB – Untuk menuju Kabupaten Layak Anak (KLA), Kabupaten Berau harus melengkapi berbagai persyaratan. Salah satunya melakukan Pembinaan Kecamatan Layak Anak (KELANA) dan Pembinaan Desa/Kelurahan Layak Anak (DEKELA).
Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana Pengendalian Penduduk dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Berau, Nurjatiah menyebut, pihaknya baru melakukan deklarasi kampung atau kelurahan layak anak di Kecamatan Gunung Tabur.
Nantinya hal tersebut dapat menjadi role model bagi kampung lainnya untuk melakukan hal yang sama tanpa adanya pendampingan intens dari DPPKBP3A. Bersama Kecamatan Tanjung Redeb yang akan menyusul deklarasi ramah anak.
“Jadi semua kampung di Gunung Tabur telah mendeklarasikan diri menjadi kampung layak anak,” ucapnya, Selasa (1/8/2023).
Ia menuturkan, deklarasi kampung/kelurahan layak anak telah dilakukan sejak lama. Namun, sebelumnya tidak tercatat dengan baik. Sehingga, perlu dilakukan deklarasi ulang.
“Deklarasi dulu tidak tercatat dengan baik, jadi kita deklarasi ulang,” tegasnya.
Nurjatiah memaparkan, seperti Kecamatan Tanjung Redeb, seluruh kelurahan telah mendeklarasikan sebagai kelurahan layak anak. Tapi, datanya tidak ada. Pun pihak kelurahan juga menginginkan deklarasi ulang.
“Jadi sebelum deklarasi tahap awalnya kita sosialisasi, dan pendampingan baru dilakukan deklarasi,” jelasnya.
Tahun ini sebenarnya target satu kampung yang layak anak. Tapi itu dinilai terlalu lama. Mengingat ada 100 kampung dan 10 kelurahan di Kabupaten Berau. Harapannya dengan sosialisasi yang akan dilakukan pihaknya, kampung-kampung memiliki inisiatif tanpa harus ada pendampingan intens dari DPPKBP3A.
“Jadi kita gerak cepat bagaimana bisa dilakukan sekaligus,” ujarnya.
Hal itu dilakukan agar Kabupaten Berau mendapatkan predikat KLA. Yang mana saat ini baru kategori madya. Pihaknya harus mengkoordinir semua klaster dan melaksanakan indikatornya. (mnz/dez)