spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Baru 30 Persen, Dinkes Kejar Target 98 Persen Vaksin Difteri

BONTANG – Beberapa waktu ke depan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang berencana akan melaksanakan vaksin difteri massal di sekolah-sekolah. Hal itu disampaikan salahsatu petugas Dinkes Bontang, Fatimah saat mengadakan sosialisasi vaksin difteri di MI Arriyadh, Hidayatullah, Sabtu (7/1/2023).

Fatimah menjelaskan, hingga saat ini di Bontang, angka yang sudah tervaksinasi baru mencapai 30 persen. Padahal yang dibutuhkan untuk mencapai kekebalan kolektif, minimal 98 persen yang sudah tervaksin.

“Ibaratnya, dari 10 anak baru 3 anak yang vaksinasi. Tahun ini diharapkan target tercapai. Karena imunisasi difteri itu penting,” ujar Fatimah saat menyampaikan sosialisasinya kepada para orangtua murid MI Arriyadh, Hidayatullah.

Di MI Arriyadh, Senin (9/1/2023) mendatang, pihak Dinkes akan memulai screening bagi murid yang belum vaksin sama sekali. Karenanya murid-murid diminta membawa buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) atau riwayat vaksinasi anak.

Saat ditanya oleh salahsatu orangtua murid terkait waktu Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)? Ia menjelaskan 1 bulan pasca waktu vaksin. Kalau lebih dari 1 bulan terdapat gejala-gejala yang dirasakan anak, bisa datang ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat.

BACA JUGA :  Layak Dicontoh! Faisal FBR Jadi Pendonor Plasma Konvalesen Pertama dari DPRD Bontang

“Kasus positif difteri saat ini di Bontang mencapai 5 anak. Jangan sampai hal ini menjadi wabah, karena itu kita sama-sama aktif vaksin difteri,” imbaunya. Sementara itu, perwakilan Kemenag Bontang yang hadir juga menganjurkan agar para orangtua memvaksin anak-anaknya.

Vaksin ini secara hukum syariat sudah dipastikan halal baik nasional maupun internasional. Vaksinasi merupakan bagian dari ikhtiar pengobatan. Sudah dipastikan bahannya halal.
“Kami dari kemenag bersama dinkes, sosialisasikan vaksin difteri ini agar tidak terjadi wabah. Cukup 5 anak ini saja yang dirawat jangan sampai menyebar,” pungkasnya menambahkan.

Sedikit informasi, difteri adalah penyakit menular yang dapat disebarkan melalui batuk, bersin, atau luka terbuka. Gejalanya termasuk sakit tenggorokan dan masalah pernapasan. Penyebab utama difteri adalah infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae, yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta dapat memengaruhi kulit. (al)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img