SAMARINDA – Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim di Jalan Biola Samarinda, untuk sementara dijadikan tempat untuk isolasi mandiri. Ini terpaksa dilakukan karena beberapa wartawan dan pengurus PWI Kaltim, terpapar Covid 19.
Ketua PWI Kaltim, Endro S. Efendi, menyebutkan, awalnya mendengar beberapa wartawan yang sakit dengan gejala Covid 19. Setelah dilakukan swab, ternyata memang positif. Beberapa wartawan yang positif itu kemudian disarankan untuk isolasi mandiri saja di kantor PWI Kaltim, agar keluarga di rumah tidak tertular dan tetap aman.
Para wartawan yang terkena Covid 19 ini rata-rata dalam kondisi kehilangan penciuman, disertai demam dan nyeri pada tubuh. “Mudah-mudahan semua dengan gejala ringan, tidak perlu sampai dirawat di rumah sakit,” harapnya.
Saat ini ada 6 wartawan yang isolasi mandiri di kantor PWI. Kemungkinan jumlahnya bisa bertambah. “Karena beberapa teman yang isolasi di rumah, berencana berpindah isolasi ke kantor PWI, agar tidak membahayakan keluarga,” beber Endro.
Endro juga menyebutkan, menjalani isolasi mandiri bersama rekan seprofesi, setidaknya bisa saling memotivasi dan memberikan semangat. Selain itu, masih bisa beraktivitas dengan baik, serta bisa melakukan olahraga ringan.
“Di PWI ada meja biliar. Selama ini, meja biliar itu digunakan untuk berlatih bagi wartawan yang akan mengikuti pekan olahraga wartawan nasional,” imbuh pria yang juga dikenal sebagai hipnoterapis klinis ini.
Terkait kantor PWI yang jadi lokasi isolasi mandiri, Endro meminta wartawan yang akan berurusan di kantor organisasi profesi ini, sementara untuk ditunda dulu. “Sementara bisa komunikasi dulu melalui telpon,” ujarnya.
Untuk kebutuhan selama isolasi mandiri, sementara dilakukan secara swadaya. “Kalau untuk makanan, insya Allah, masih ada persediaan,” sambungnya.
Terakhir, Endro berharap, para wartawan tetap patuh pada protokol kesehatan. “Apalagi wartawan termasuk profesi sangat rentan, karena harus mencari informasi ke luar,” katanya. Para wartawan yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri, selama ini juga diketahui selalu menjaga protokol kesehatan. “Yang patuh protokol saja masih bisa kena, apalagi yang cuek,” pungkasnya. (rls/red)