spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bantu Petani, Pemkab Mahulu Salurkan Biaya Tanam Rp 2 Juta per Hektar

MAHAKAM ULU  – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) tahun ini, kembali menyalurkan biaya tanam sebesar Rp 2 juta kepada petani padi ladang pada Rabu (25/10/2023). Bantuan itu diberikan kepada setiap petani yang membuka lahan seluas satu hektare.

Hal itu disampaikan Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Bonifasius Belawan Geh, saat membuka pegelaran hudoq pakayang di Mahulu. Menurutnya,  peningkatan pembukaan lahan perlu upaya dan sentuhan langsung kepada petani, agar mereka bergairah dan ada keinginan untuk membuka lahan.

Dikatakan, hal itu menjadi atensi Pemkab Mahulu dalam memberikan bantuan manugal kepada petani ladang menetap dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan. Manugal sebutan warga Dayak Pegunungan Meratus Kalimantan Selatan untuk bertani di lahan kering atau gunung, manugal bisa jadi sebuah proses dalam penanaman padi ala Dayak tersebut.

“Bantuan biaya tanam merupakan komitmen Pemkab Mahulu untuk mencapai swasembada pangan,” tegasnya.

Hal ini dikarenakan produksi beras berbanding lurus dengan luas bukaan lahan. Sehingga, untuk merangsang diperlukan biaya simultan agar petani mau berpartisipasi.

“Bantuan biaya manugal itu sebenarnya adalah stimulan untuk petani mandiri supaya mereka mau membuka lahan, karena kami memberikan ketentuan membuka lahan minimal 1 hektare, menerima bantuan,” tegas Bupati.

Bantuan serupa juga telah dilakukan di tahun – tahun sebelumnya. Pemkab Mahulu pada tahun ini, dengan anggaran Rp 2 juta per hektare pada petani padi lahan kering.

Tantangan selanjutnya adalah bagaimana bantuan tersebut tetap sasaran, petani yang memenuhi syarat dapat menerima haknya. Pemkab Mahulu akan memerhatikan langsung dengan mengirim petugas melihat langsung luasan lahan yang dikerjakan petani, setelah itu baru diberikan bantuannya.

Meskipun ada kenaikan jumlah luasan ladang yang dikerjakan petani per tahun ini. Hingga sampai nanti, mencapai tujuan hasil panen dan petani mulai mandiri bantuan akan dialihkan ke pembangunan lain.

“Ini untuk stimulan awal saja, setelah mereka menguasai tata kelola dan teknisnya, nanti kita lepas. Selanjutnya, kita akan membangun yang lain,” sebutnya.

Penulis : Ichal
Editor : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti