SANGATTA- Banjir yang melanda Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan dalam tiga hari terakhir sudah mulai surut. Namun, masalah baru muncul! Sampah menggunung di pemukiman warga hingga tumpah ke jalan raya.
Misalnya di Jalan Yos Sudarso I, sampah terlihat tertumpuk di median jalan. Berbagai macam sampah seperti lemari, piring, gelas, bahkan kasur teronggok di jalan. Karena memakan badan jalan lalu-lintas pun tersendat.
Pemkab Kutim tak ingin pemandangan seperti berlangsung lama, apalagi tumpukan sampah bisa menimbulkan masalah baru ke masyarakat yakni penyakit.
Akhirnya mereka melakukan rapat koordinasi dengan stakeholder baik dari perusahaan maupun komunitas serta relawan. Semua bersama-sama turun ke lapangan, bergotong-royong mengangkut sampah yang menumpuk, lantas dinaikkan ke truk untuk diangkut ke TPA Batota.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan, sebagian sampah bukan berasal dari sungai, tapi dari rumah warga.
“Setelah banjir, banyak warga yang membuang barang yang tidak diperlukan lagi akibat terendam banjir,” ucapnya.
Ardiansyah mengakui, kedua ruas jalan raya itu merupakan wilayah yang paling banyak dipenuhi sampah.
“Yang lain ada, tapi tak sebanyak ini dan masih bisa diatasi oleh petugas, makanya kegiatan ini akan terus berlanjut hingga daerah kita kembali bersih,” katanya.
Ia menyebutkan, armada pengangkut sampah sebagian disiapkan dari perusahaan. “Jadi ini kolaborasi dari semua pihak baik pemerintah, PT KPC, PAMA, Thiess serta komunitas dan paguyuban yang turun langsung mengangkat sampah,” paparnya.
Setelah diambil petugas kebersihan, kata dia, sampah diangkut ke TPA Batota. (ref)