Beranda KUTIM Banjir Sangatta, FRK Kritik Tanggap Darurat Pemerintah

Banjir Sangatta, FRK Kritik Tanggap Darurat Pemerintah

0
Kondisi banjir Sangatta memasuki hari ketiga yang masih merendam rumah penduduk. (Ramlah/Media Kaltim)

SANGATTA- Banjir yang merendam Sangatta, Kutai Timur, hingga Senin (21/3/2022) belum juga surut. Padahal masyarakat di Kecamatan Sangatta Selatan dan Sangatta Utara yang terdampak banjir sejak Jumat (18/3/2022), memerlukan bantuan.

Terutama persoalan makanan, lantaran akses masuk ke Sangatta saat ini sulit ditembus akibat terisolasi banjir di jalur poros.

Hal ini dibenarkan Lela, warga Dusun Masabang, Sangatta Selatan. Dikatakan, bantuan sulit didapat lantaran hanya bisa dikirim dengan kendaraan air.

Melihat itu, pemuda yang mengatasnamakan Fraksi Rakyat Kutim (FRK) mencoba memberi kritikan dan masukan kepada Pemkab Kutim.

Erwin dari FRK mengatakan, pihaknya turut prihatin melihat kondisi banjir yang menyita perhatian masyarakat luas. Maka, dia menganggap perlu adanya masukan yang baik kepada pemerintah setempat, agar lebih berani mengambil sikap tanggap darurat.Erwin menjabarkan, ada 5 hal yang disorot FRK.

“Pertama, kami menilai Pemkab Kutim gagap dalam melaksanakan operasi tanggap darurat bencana banjir Sangatta. Peralatan dan potensi SAR tidak mencukupi, penyelamatan dan evakuasi korban lambat, kebutuhan pokok korban tidak mencukupi,” ucap Erwin, Senin (21/3/2022).

Kemudian, lanjutnya, musibah banjir ini seakan menggambarkan pemkab gagal dalam mitigasi bencana dan memastikan daya dukung ekosistem.

“Kami mendesak segera dilakukan koordinasi antarlembaga dan memastikan operasi tanggap darurat bencana dilakukan dengan memaksimalkan peralatan dan potensi SAR, evakuasi penyelamatan korban, dan pemenuhan kebutuhan pokok korban,” tegasnya.

FRK berharap, Pemkab Kutim bisa segera melakukan mitigasi bencana, pemulihan ekonomi, dan melakukan upaya mengungkapkan dugaan pelanggaran lingkungan sehingga memicu banjir.

“Kami mendorong Pemkab Kutim untuk menerapkan KLHS (kajian lingkungan hidup strategis) RPJMD dan RTRW,” pungkas Erwin. (ref)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version