spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Balikpapan Sebagai Beranda dan Mitra Kota Nusantara

BALIKPAPAN – Awal terbentuknya Balikpapan di Provinsi Kalimantan Timur dari sebuah perkampungan nelayan di tepi Selat Makassar pada abad ke-19. Pada 10 Februari 1987 dilakukan pengeboran sumur minyak pertama kalinya di daerah itu, yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Balikpapan.

Kota Balikpapan membawahkan Kecamatan Balikpapan Kota, Balikpapan Barat, Balikpapan Tengah, Balikpapan Selatan, Balikpapan Utara dan Kecamatan Balikpapan Timur tersebut, secara geografis di bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Bagian timur daerah yang akrab disapa dengan julukan Kota Minyak itu, berbatasan dengan Selat Makassar. Di bagian selatan juga berbatasan dengan Selat Makassar dan bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Balikpapan yang juga memiliki slogan Kota Beriman itu terus tumbuh berkembang menjadi kota terbesar kedua di Provinsi Kalimantan Timur setelah Kota Samarinda, dengan perekonomian bertumpu pada sektor Industri yang didominasi industri minyak dan gas, perdagangan, serta jasa.

Kemudian pada 2019, Pemerintah Pusat menetapkan sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur menjadi kawasan ibu kota baru negara Indonesia bernama Kota Nusantara menggantikan Jakarta.

Keputusan Pemerintah Pusat tersebut, menjadikan Kota Balikpapan sebagai penyangga sekaligus mitra Kota Nusantara karena kedekatan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Akan tetapi, Kota Balikpapan bukan hanya daerah penyangga dan mitra ibu kota negara masa depan Indonesia itu, melainkan juga sebagai beranda Kota Nusantara.

Beranda Nusantara dimaknai sebagai bagian depan gerbang masuk ibu kota negara baru Indonesia sehingga Kota Balikpapan diharapkan memiliki kemajuan dan perkembangan yang sama dengan Kota Nusantara.

Seperti halnya wilayah lain di Indonesia, Kota Balikpapan beriklim tropis, berada di pesisir timur Kalimantan yang langsung berbatasan dengan Selat Makassar, memiliki teluk yang dapat dimanfaatkan sebagai pelabuhan laut komersial dan pelabuhan minyak.

Di wilayah kota itu juga beroperasi Pelabuhan Semayang untuk angkut penumpang, selain pelabuhan minyak milik PT Pertamina (Persero). Juga ditunjang bandar udara dengan skala internasional Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan.

Sebagai pusat bisnis dan industri, Kota Balikpapan menjadi salah satu dari tiga gerbang menuju Kota Nusantara dengan keberadaan Pelabuhan Semayang tersibuk kedua dari Pelabuhan Samarinda, dan Bandar Udara Internasional SAMS Sepinggan yang merupakan bandara tersibuk ketiga setelah Banjarmasin dan Pontianak di Pulau Kalimantan.

Kawasan Industri Kariangau (KIK) yang berada di kawasan pesisir juga sangat menguntungkan, mempermudah investor dalam mengangkut dan mendistribusikan produk dari dan ke Kota Balikpapan.

Kawasan tersebut memiliki pelabuhan internasional peti kemas seluas 15 hektare, diperuntukkan sebagai pelayanan peti kemas, general cargo, curah, dan pengapalan batu bara.Juga kawasan perhotelan dan sarana hiburan maupun pusat perbelanjaan tradisional dan modern tanpa melupakan tempat khusus usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk berusaha ada di kota itu.

Potret tersebut menobatkan Kota Balikpapan sebagai mitra dan penyangga serta beranda ibu kota negara masa depan Indonesia yang dibangun pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur itu.

Kota Balikpapan juga terus berupaya untuk menaikkan citra daerah sebagai beranda ibu kota negara baru Indonesia sehingga dapat dikenal secara luas Peningkatan citra urban tersebut tetap mengutamakan potensi di Kota Balikpapan.

Pemerintah kota kini berkejaran dengan waktu membenahi berbagai fasilitas dan sarana prasarana agar Balikpapan tetap menjadi Kota Beriman: bersih, indah, aman, dan nyaman.

Bersiap jadi beranda Kota Nusantara

Pemerintah Kota Balikpapan menyusun rancangan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) 2024-2044, dengan menempatkan pembangunan super wujudkan ruang Beranda Nusantara sebagai daerah mitra ibu kota negara masa depan Indonesia.

RTRW yang digodok itu hasil perencanaan pada wilayah yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait, serta batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan administratif, sebagai penyesuaian pengembangan terutama dengan keberadaan Kota Nusantara.

Dengan keberadaan ibu kota negara Indonesia di Provinsi Kalimantan Timur, Kota Balikpapan diarahkan sebagai kota superhub ekonomi dalam pengembangan Kota Nusantara, dengan mentembangkan industri farmasi, petrokimia, dan industri masa depan berbasis energi terbarukan.

Kota itu dituntut berlari cepat melakukan penguatan peran penting dalam aspek logistik, perdagangan, dan jasa sebagai daerah mitra dalam peran superhub pengembangan ibu kota baru negara Indonesia.

Kawasan transisi yang mempertemukan kawasan darat dengan laut (coastal area) juga dikembangkan menopang kota itu sebagai pusat perdagangan dan jasa, yang dibarengi dengan pembenahan infrastruktur transportasi untuk menunjang peran kota sebagai pusat logistik dan pintu gerbang Kalimantan Timur, serta beranda Kota Nusantara.

Pembenahan secara maraton dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan penyediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial serta meningkatkan kepuasan atau manfaat (utilitas) untuk mendukung dan antisipasi pertumbuhan penduduk khususnya dalam penyediaan air minum yang memadai.

Kota Balikpapan juga memfokuskan pada perlindungan keanekaragaman hayati melalui pelestarian hutan lindung, ekosistem mangrove (bakau), dan jalur migrasi satwa.

Pariwisata juga tidak luput dari perhatian.  Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Balikpapanbmencatat kunjungan wisatawan dalam maupun luar negeri sepanjang Januari sampai Juli 2024 mencapai 2,5 juta orang.

Keberadaan Kota Nusantara berdampak positif pada kunjungan wisatawan ke kota itu. Jumlah kunjungan wisatawan meningkat dibandingkan 2023 pada periode yang sama terdata 1,5 juta orang.

Kota Balikpapan memiliki sejumlah destinasi wisata seperti Kampung Atas Air (Kampung Baru), Jembatan Ulin Kariangau, Hutan Lindung Sungai Wain, Karang Joang, Pantai Manggar, dan masih banyak tempat wisata menarik lainnya yang dapat dijelajahi ketika berkunjung ke kota ini.

Melihat potensi tersebut, Pemerintah Kota Balikpapan terus memaksimalkan peluang dengan menambah cara menyenangkan wisatawan agar betah dan kembali berkunjung ke kota ini.

Gelaran atraksi Pesona Balikpapan disajikan di tempat wisata Pantai Segara Sari Manggar sebulan sekali dengan mengangkat tema budaya lokal.

Atraksi tersebut secara perlahan dan bertahap juga bakal digelar di destinasi wisata lainnya di kota ini.

Pemerintah setempat juga giat promosi wisata   dan mengembangkan kemudahan orang dalam mengakses dan menggunakan suatu ruang, layanan, atau produk.

Kemudian juga meningkatkan sarana untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan minum serta jasa lainnya agar sektor pariwisata terus berkembang.

Langkah promosi juga bakal dilakukan dengan memamerkan 10 kunjungan wisata kepada tamu dan undangan acara kenegaraan di Kota Nusantara pada 17 Agustus 2024.

Destinasi wisata bahari ada Pantai Segara Sari Manggar, Pantai Lamaru, Pantai Kilang Mandiri, Pantai Teritip, dan Mahligai Phinisi

Wisata alam di Kota Balikpapan ada konservasi wisata bakau, Kebun Raya Balikpapan, serta Pasar Primbodani yang merupakan pasar dengan konsep kota hijau

Untuk wisata edukasi, Kebun Kangkung Kang Bejo serta wisata konservasi hewan endemik di Kota Balikpapan, yaitu beruang madu di Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH).

Halau kemacetan kota

Pembenahan paling masif diperhatikan pemerintah kota mengingat pertambahan kendaraan pribadi. Kendaraan roda dua maupun roda empat kian banyak berseliweran di jalanan, pagi hingga malam hari beriringan dengan bertambahnya penduduk.

Langkah Pemerintah Kota Balikpapan dengan memperbanyak kawasan tertib lalu lintas dan saat ini terdapat dua kawasan itu yang dikelola Dinas Perhubungan setempat.

Dinas Perhubungan Kota Balikpapan menambah kawasan tertib lalu lintas pada 2024 agar teratur dan tertata untuk parkir kendaraan, serta dilakukan pengawasan setiap hari di kawasan kawasan tertib lalu lintas tersebut.

Tidak terbatas pada kawasan tertib lalu lintas, pemerintah kota bahkan mulai membuka jalan-jalan alternatif agar bisa dilalui masyarakat dengan tujuan mencegah kemacetan.

Upaya lainnya mencegah kemacetan dengan memberikan layanan transportasi umum terpadu untuk warga Kota Balikpapan.

Memberikan pilihan layanan transportasi umum dalam kota, salah satu langkah untuk mengurai kemacetan. Harapannya, masyarakat lebih memilih menggunakan sarana transportasi umum dibandingkan membawa kendaraan pribadi.

Masyarakat Kota Balikpapan dikenalkan dengan layanan transportasi ekonomis, mudah, andal, dan nyaman (Teman) bus berlabel Balikpapan City Trans merupakan layanan transportasi umum modern.

Layanan tersebut diluncurkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub pada 1 Juli 2024. Dilakukan tahap uji coba selama.satu pekan, kemudian dilakukan evaluasi.

Layanan Balikpapan City Trans disiapkan 17 bus dengan dua koridor. Ke depan ditambah satu koridor untuk melengkapi jumlah kendaraan dengan dua bus cadangan.

Sarana transportasi umum massal itu merupakan pelengkap integrasi antar dan intra- moda transportasi konektivitas Kota Balikpapan dengan ibu kota negara baru Indonesia, menghubungkan pusat kota dan simpul-simpul transportasi di Kota Beriman.

Balikpapan City Trans menjadi sarana transportasi yang terintegritasi. Sarana transportasi umum sebelumnya dijadikan kendaraan pengangkut penumpang kawasan perumahan atau permukiman warga dan mengantar penumpang dengan angkutan pengumpan (feeder) ke halte terdekat, seperti di Jakarta.

Sebelumnya, angkutan kota biasa disebut angkot sebagai sarana transportasi umum diminati warga di Kota Balikpapan. Tercatat 214 angkot melayani delapan trayek di kota ini.

Kemudian transportasi daring, yang paling dicari tamu dari kota lain terutama dari Jakarta, Bogor, Bekasi, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Balikpapan City Trans menjadi sarana angkutan umum massal (SAUM) yang pertama di Kalimantan. Angkutan umum massal dengan skema bus buy the service (BTS) di Kota Balikpapan ini sebagai penopang ibu kota masa depan Indonesia.

Kementerian Perhubungan berharap pengembangan angkutan umum skema BTS Balikpapan City Trans bisa menjadi percontohan daerah-daerah di Indonesia, terutama daerah penyangga dan mitra Kota Nusantara.

Keberagaman potensi di Kota Balikpapan yang memiliki ikon kota Beruang Madu itu menjadi modal penting untuk tumbuh bersama dengan Kota Nusantara.

Editor: Achmad Zaenal M
Oleh Nyaman Bagus Purwaniawan/Muhammad Solih Januar
Editor : Achmad Zaenal M

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti