spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Balikpapan Butuh Air Dari Bendungan Semoi, PPU

BALIKPAPAN – Sebagai kota penyangga ibu Kota Nusantara (IKN), Kota Balikpapan masih mengalami kekurangan pasokan air baku. Pasalnya, sebagian besar kebutuhan air baku masih berasal dari waduk manggar yang sangat tergantung pada curah hujan.

Kini muncul rencana pasokan kebutuhan air baku dari bendungan Sepaku menjadi harapan utama. Namun, untuk melaksanakan rencana tersebut di butuh biaya mencapai Rp 2 triliun, untuk membangun jaringan pipa transmisi dari Bendungan Sepaku ke Kota Balikpapan.

“Salah satu metode pembiayaannya yang kan kita terapkan itu yakni melalui mekanisme kpbu yakni kerjasama pemerintah dengan badan usaha,” ujar Nurlaili, Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman DPU Kota Balikpapan, Selasa (26/9/2023).

Nurlaili menjelaskan, untuk saat ini prosesnya sudah di tahap penyelesaian studi pendahuluan oleh Bappenas, yang akan lanjut pada proses pendanaannya, yang pengajuan pendanaannya ke Kementerian Keuangan.

“Yang kita butuhkan itu 1.000 liter per detik, yang di-acc sementara 500 liter per detik. Sementara kita menunggu kepastian, dengan berkoordinasi dengan kementerian PU dan Otorita IKN,” jelasnya.

Berdasarkan perhitungan awal, kebutuhan investasi untuk proyek ini tercatat mencapai kurang lebih Rp 2 triliun, yang akan dibangun jaringan dari bendungan Sepaku Semoi sampai ke Kota Balikpapan yang akan dibiayai melalui mekanisme KPBU.

Anggaran tersebut diperhitungkan berdasarkan hasil studi pendahuluan  yang  dilakukan yakni untuk anggaran pembuatan jaringan instalasi dengan kapasitas 1.000 liter per detik.

“Selama ini kita kaji itu dengan perhitungan kapasitas 1.000 liter per detik karena kami optimis, yang kita perhitungkan akan mencukupi untuk menyediakan sebanyak 80.000 sambungan rumah,” tutupnya. (Adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti