BONTANG – Anggota DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang mengaku selalu siap dikritik, jika sikap dan keputusannya sebagai anggota dewan menyalahi komitmennya sebagai wakil rakyat. Bakhtiar bahkan makin senang jika pengkritiknya berasal dari kalangan mahasiswa.
Kenapa senang? Sebab menurut pria yang akrab dipanggil BW ini, selaku agen perubahan, mahasiswa dituntut aktif sekaligus kritis terhadap berbagai dinamika yang terjadi di masyarakat. Tak terkecuali dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini.
Pandemi, menurut BW, bukanlah halangan atau dalih bagi mahasiswa, untuk menjadi tumpul (tidak kritis) atau tak peduli dengan berbagai dinamika di masyarakat dan pemerintahan.
Komitmen tak anti-kritik, dibuktikan saat anggota Komisi II DPRD Bontang ini, diminta menjadi pemateri Wawasan Kebangsaan pada Kegiatan Basic Traning atau Latihan Kepemimpinan (LK) I Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sangatta, Komisariat Bontang, pekan lalu.
“Dalam kehidupan berpolitik kita, pasti banyak hal yang layak dikritisi. Jika terkait posisi saya sebagai anggota DPRD Bontang, saya siap dikritik oleh mahasiswa,” tantang Bakhtiar, yang juga mantan aktivis HMI.
Selepas menjadi pemateri, Bakhtiar membagikan sejumlah buku ke peserta training dan pengurus HMI Bontang. Sementara Koordinator Steering Committe (SC) Basic Training LK 1 HMI Bontang, Lutfi Azis berharap materi yang diberikan Bakhtiar bisa memberikan pemahaman lebih mendalam tentang wawasan kebangsaaan, terutama bagi peserta yang merupakan anggota baru HMI Bontang. (adv)