spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bakal Terus Bertambah, Jumlah Sekolah Jalankan Belajar Tatap Muka di Samarinda

SAMARINDA – Meski pembelajaran tatap muka (PTM) di Kaltim masih simpang siur, Pemkot Samarinda mengambil langkah meneruskan kebijakan yang telah digulirkan sejak Maret lalu. Dalam waktu dekat, jumlah sekolah dibuka dan menggelar PTM bakal bertambah di Ibu Kota Kaltim ini.

Total 14 sekolah bakal menggelar PTM di Samarinda, yang juga masuk program 100 kerja Wali Kota Samarinda, Andi Harun; dan Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso. Pembukaan sekolah meliputi satuan taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama sederajat. Dikemukakan dalam Program Sekolah Tangguh Covid-19 yang dibuka dalam tiga tahap.

Tahap pertama telah dimulai sejak 8 Maret 2021. Terdiri dari empat sekolah yang masih melangsungkan PTM sampai hari ini. Meliputi SD dan SMP Islamic Center di Kelurahan Teluk Lerong Ulu, SD 010 Kelurahan Makroman, SD 016 Kelurahan Budaya Pampang, dan SMP Nabil Husein di Kelurahan Loa Bakung.

Berikutnya, PTM tahap dua, dimulai 5 April 2021. Terdiri dari empat sekolah yakni TK Kristen Pampang Terpadu di Kelurahan Budaya Pampang, SMP IT Madina di Kelurahan Mugirejo, SD 022 di Kelurahan Sempaja Utara, dan SMP 42 Berambai Kelurahan Sempaja Utara.

Senin, 26 April 2021, Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso, bersama Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin, kembali meninjau Sekolah Tangguh Covid-19 yang bakal dibuka pada tahap ketiga.

PTM tahap ketiga direncanakan dimulai 3 Mei 2021. Terdiri dari TK IT Ar-Rajwaa di Kelurahan Sungai Keledang, TK III di Kelurahan Bukuan, TK IV di Kelurahan Rawa Makmur, SMP 23 di Kelurahan Makroman, dan SMP 30 di Kelurahan Budaya Pampang.

Menurut Rusmadi Wongso, sembilan sekolah yang telah melakukan PTM di Samarinda sampai sejauh ini tidak ada masalah. Pelaksanaannya pun terus berjalan hingga saat ini.

“Semua sekolah tangguh Covid-19 yang direncanakan melaksanakan PTM akan selalu kami ditinjau kesiapannya. Ini untuk meyakinkan jika sekolah-sekolah tersebut siap. Jika sekolah tak siap, kami tidak akan merekomendasikan melaksanakan PTM,” ucap Rusmadi Wongso seperti dikutip kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com.

Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin, mengatakan jika Sekolah Tangguh Covid-19 yang melaksanakan PTM harus memenuhi berbagai persyaratan. Bangunan fisik sekolah mesti sudah terdapat tempat-tempat cuci tangan. Satu kelas diwajibkan satu tempat cuci tangan. Baik di dalam atau di depan kelas.

Dalam pelaksanaannya, PTM dilangsungkan lima hari dalam satu minggu. Jumlah murid per kelas hanya diperkenankan separuh dari kapasitas ruang. Selama prosesnya, pembelajaran mesti melakukan protokol kesehatan ketat. Pelajar dan guru mesti memakai masker dan menjaga jarak. Kelas juga wajib terdapat hand sanitizer. “Dan selalu diimbau untuk mencuci tangan dengan air mengalir,” jelas Asli.

“Kuncinya adalah harus ada ijin yang diberikan oleh orang tua murid kepada putra-putrinya untuk mengikuti PTM di sekolah-sekolah tersebut,” pungkasnya. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti