spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bak Sampah dan Kawasan Parkir, Terbatasnya Fasilitas di Wisata Kuliner Sungai Tuak

PASER – Baru saja diresmikan, kondisi Wisata Kuliner Sungai Tuak mulai dituai keluhan oleh pengunjung yang bertandang ke objek wisata baru di kecamatan Tanah Grogot itu. Keluhan itu tak lain terhadap sarana dan prasarana yang tersedia.

Salah satunya yang dikeluhkan Ika Wirayanti, warga Desa Tepian Batang, Kecamatan Tanah Grogot, yang terpaksa memilih untuk parkir kendaraan roda duanya di halaman rumah warga setempat, lantaran kurang luasnya kantong parkir yang tersedia di area tersebut.

Ditambah lagi, tidak tersedia bak sampah sehingga memaksa pengunjung menaruh sampah di sembarang tempat, tidak seperti di Tepian Siring Kandilo. Dia bahkan khawatir jika pedagang setempat memilih langsung membuang sampah ke daerah aliran sungai akibat ketidaktersediaan bak sampah.

“Kalau sampah berhamburan pasti jorok tidak sama seperti di seberang, jangan sampai pedagang di kontainer membuang sampah di sungai. Bisa-bisa banjir,” keluh Ika.

Selain itu drainase yang ada ditengah area wisata kuliner perlu diberikan besi pembatas, supaya tidak mencelakai orang.”Ini tidak hanya berbahaya bagi anak-anak, orang dewasa pun sudah ada yang jatuh,” sambung dia.

Kendati demikian, dia merasa suasana yang ditawarkan lebih bagus dan lebih nyaman. Apabila berada di atas container, ia dapat melihat lampu-lampu di Taman Siring Kandilo, dan suasana keramaian dari seberang sungai.

Menurutnya, dengan adanya kawasan ini, dapat membuat ekonomi masyarakat di Desa Sungai Tuak bisa meningkat dan tidak terpusat di Kelurahan Tanah Grogot saja.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser, Muksin, memastikan akan memberikan imbauan kepada pedagang untuk menyediakan tempat sampah sendiri sebagai tanggungjawab atas sampah masing-masing.

“Jika tak memenuhi aturan tidak akan memperpanjang izin penggunaannya,” kata Muksin.

Dalam waktu dekat, Disporapar Kabupaten Paser, kata Muksin, akan mengumpulkan pedagang dan pengelola kawasan wisata kuliner, untuk menjaga lokasi ini tetap bersih, dan kondusif.

“Tempat sampah yang ada di sini sifatnya mobile, bukan yang menetap nanti bisa bau. Begitu penuh bisa langsung dikumpulkan,” tandasnya. (bs)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti